
Saat mengikuti grup saham, saya beberapa kali membaca tentang investor pemula yang masih tidak percaya diri saat mau membeli saham yang sudah di analisa apalagi jika ternyata ada yang kontra dengan analisanya dan saham itu juga tidak likuid.
Pasti dilema sekali karena saham yang tidak likuid, fundamental bagus dan memiliki story yang baik justru mempunyai potensi naiknya sangat tinggi.
Akhirnya karena rasa kurang percaya diri ini membuat investor pemula kembali ke kondisi awal lagi yaitu membeli saham fundamental bagus dan sudah rame saja. Istilahnya belum berani ambil resiko.
Nah kali ini saya ingin membagikan apa saja alasan yang sering terjadi saat kita masih ragu-ragu terhadap emiten yang sudah kita analisa dan solusinya agar kita bisa percaya diri
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham
1. Merasa belum mempunyai ilmu
Sebagai seorang investor pemula, tentu saja ilmu kita belum sebanyak yang sudah senior dalam berinvestasi.
Walopun sebenarnya investor lama pun bisa saja tidak mempunyai ilmu jika tidak terus belajar dan belajar.
Karena alasan inilah kadang kita tidak berani ambil resiko untuk membeli saham yang sudah kita analisa sendiri.
Solusi :
Terus belajar secara sistematis mulai dari hal yang basic
Banyak investor pemula saat ini HANYA menggunakan aplikasi seperti RTI untuk melakukan analisa suatu saham.
Memang hal seperti itu tidak salah tetapi kurang tepat. Kenapa? Karena rasio-rasio yang ada di aplikasi seperti RTI maupun Stockbit tidak ada penjelasan angka-angka tersebut darimana.
Oleh karena itu kita WAJIB belajar terlebih dahulu secara basic seperti misalnya PBV.
- apa itu PBV,
- apa unsur yang ada dalam PBV,
- apa hal-hal yang membuat PBV naik maupun turun
Jika kita sudah paham konsep basicnya maka saat kita menggunakan aplikasi RTI akan paham arahnya. Saya sudah membuat panduan tentang cara menggunakan aplikasi RTI untuk menemukan saham wonderful company di yutub disini
Cara Menggunakan Aplikasi RTI Untuk Menemukan Saham Wonderfull Company
Salah satu hal yang paling sering saya dengar adalah tentang Pak Lo Kheng Hong yang menggunakan PBV sebagai salah satu indikator untuk menemukan saham murah dan ternyata ditelan mentah-mentah oleh para investor pemula.
Teman-teman bisa membaca tulisan saya tentang hal ini di artikel berikut Lo Kheng Hong : Berinvestasi Dengan Sabar, Sederhana Dan Apa Yang (Tidak) Perlu Kita Ikuti
Selain itu, menurut saya ada hal-hal basic yang sudah bisa dijadikan pondasi saat berinvestasi. Ilmu itu adalah memahami laporan keuangan secara sederhana.
Saya sudah membuatkan panduannya di artikel di bawah ini
7 Bagian Laporan Keuangan Yang WAJIB Diperhatikan Oleh Investor PEMULA
2. Ada analisa yang kontra
Analisa kontra apalagi yang dilakukan oleh investor senior menjadi salah satu problem paling besar yang dialami oleh para investor pemula.
Saat sudah berusaha menganalisa suatu saham melalui laporan keuangan maupun rasio di RTI, eh ternyata ada investor lain yang lebih senior memberikan sudut pandang yang kontra dan mengatakan bahwa emiten tersebut buruk dan tidak layak beli.
Otomatis kita langsung berhenti untuk analisa lebih lanjut. Kita langsung merasa insecure terhadap analisa yang sudah kita lakukan.
Jika ada kasus seperti ini bagaimana solusinya?
Solusi :
Perhatikan secara detail apa alasannya sehingga kontra.
Kita wajib membaca dulu secara detail alasan investor tersebut kontra dengan kita dan perhatikan apa poin-poin yang menjadi kontra.
Setelah menemukan poin-poin yang kontra kita bisa analisa ulang apakah memang benar atau jangan-jangan justru kita yang benar.
Dari sini kita justru mendapat PELAJARAN tambahan sehingga ketika kita akhirnya memutuskan untuk membeli atau tidak membeli akan jauh lebih kuat analisanya.
Tetapi yang justru sering terjadi adalah saat ada investor senior yang kontra kita malah menyerah bukan mencoba mempertahankan analisa kita. Dan biasanya kita malah justru mengikuti analisa dari investor senior tersebut.
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham
3. Sahamnya tidak likuid
Problem berikutnya yang membuat kita menjadi tidak percaya diri adalah menemukan saham fundamental bagus dan ternyata tidak likuid.
Umumnya investor pemula mengasumsikan bahwa saham tidak likuid adalah saham buruk yang otomatis dihindari oleh investor lain.
Padahal faktanya bukan seperti itu. Saham tidak likuid itu bisa saja karena
- saham tersebut belum ditemukan oleh investor lain
- investor lain sudah menemukan tetapi masih akumulasi sehingga masih diam-diam saja
- sudah ditemukan oleh investor lain tetapi karena transaksi hariannya kecil dan modalnya besar sehingga tidak cukup untuk akumulasi
- memang menurut investor lain saham itu buruk
- memang saham yang beredar hanya sedikit
Solusi :
Fokus dengan kinerja perusahaan, modal serta waktu investasi
Jika saat kita menganalisa saham secara mandiri dan menemukan saham yang fundamental bagus namun ternyata tidak likuid kita bisa melakukan langkah berikut :
- Kinerja perusahaan
Jika kita fokus dengan kinerja perusahaan maka kita tidak akan berfokus dengan transaksi harian yang terjadi.
Ramenya transaksi tidak menunjukkan saham itu bagus atau tidak secara fundamental tetapi hanya menunjukkan permintaan dan penjualan saja.
Saham kinerja buruk rame sangat banyak
Saham kinerja bagus tetapi sepi juga ada
Tugas kita adalah justru menemukan saham yang sepi tetapi fundamentalnya bagus.
- Modal
Transaksi yang likuid dan tidak likuid akan berhubungan dengan jumlah modal kita.
Kalo misal modal kita Rp 1M kemudian masuk ke saham yang transaksi hariannya hanya 100juta ya otomatis pembelian kita tidak pernah bisa selesai 1 hari. Perlu berhari-hari untuk akumulasi senilai Rp 1M.
Tapi kalo modal kita hanya Rp 10juta ya tidak masalah.
- Waktu investasi
Jika kita mempunyai timeframe yang panjang maka kita bisa mengumpulkan sedikit demi sedikit dan disimpan di waktu yang lama.
Namun jika timeframe kita hanya 1 tahunan sih sebaiknya jangan masuk ke saham yang tidak likuid.
Kalian bisa mencoba poin no 3 ini dengan membeli semisal 1 lot saja atau 10 lot saja buat menguji mental kita menghadapi saham yang tidak likuid.
4. Mulailah mencoba
Ini kunci terakhir bagi kita untuk percaya diri saat mau menganalisa dan membeli saham.
Jika kita tidak pernah mencoba maka kita tidak akan pernah tau apakah memang kita bisa atau tidak.
Kita bisa mulai mencoba dengan membeli sejumlah lot yang sekiranya ternyata analisa kita gagal kita tidak masalah.
Misal modal kita 10juta dan kita berani ambil resiko maksimal hanya Rp 500rb ya sudah kita beli saham yang MURNI hasil analisa kita dengan nominal Rp 500rb.
Tapi kalo kita memang sudah cukup percaya diri bisa mulai dengan angka Rp 1juta atau 10% dari total modal.
Pokoknya COBALAH langsung.
Bursa saham itu unik, bisa saja pilihan kita benar harganya malah turun, tapi kadangkala bisa saja hasil analisa kita walopun salah justru memberikan return yang lebih baik dibanding investor senior yang analisanya benar.
Kalo kita sudah percaya diri maka apa yang kita beli memang murni hasil dari analisa kita sehingga kita tau mengapa kita membeli saham tersebut. Dan jika ternyata ada yang tebar fear kita bukannya takut tetapi malah semakin semangat untuk akumulasi.
Mungkin ini sedikit tulisan saya untuk teman-teman yang masih belum percaya diri dan pengen percaya diri untuk membeli saham sesuai dengan analisa sendiri.
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham