Artikel di bawah ini akan membahas tentang harga wajar saham TOTL (PT Total Bangun Persada Tbk) tahun 2022 berdasar Laporan Keuangan Full Year 2021 yang diawali dengan

  • berita,
  • sekilas laporan keuangan,
  • kinerja saham
  • rasio penting dan
  • analisa khas InveStory ID

1. Berita

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) masih getol mengikuti tender konstruksi untuk bisa mengantongi sejumlah kontrak baru. TOTL mematok target kontrak anyar senilai Rp 2 triliun sepanjang tahun ini.

Jika dibandingkan dengan target kontrak baru pada tahun lalu yang sebesar Rp 1,5 triliun, maka nilai proyek baru yang ingin didapat TOTL di 2022 mengalami kenaikan 33,33%.

Corporate Secretary Total Bangun Persada, Anggie S. Sidharta menjelaskan bahwa realisasi kontrak baru yang diraih TOTL pada tahun lalu mampu lebih tinggi dari target. Hingga akhir 2021, TOTL meraih kontrak baru sekitar Rp 2,1 triliun atau 140% dari target Rp 1,5 triliun.

Kontrak anyar yang berhasil didapat TOTL tahun lalu meliputi proyek bangunan mixed-use, apartemen, data center, pusat perbelanjaan, bangunan industri, hotel, sekolah, hingga perkantoran.

Tak banyak berbeda, tender proyek yang diikuti TOTL pada tahun ini meliputi proyek bangunan apartemen, industri, mixed-use, pusat perbelanjaan, hotel, sekolah, perkantoran, dan bangunan keagamaan. Secara total, tender proyek yang diikuti oleh TOTL memiliki nilai sekitar Rp 8,5 triliun.

Dari sejumlah tender tersebut, TOTL berupaya untuk bisa mendapat Rp 2 triliun sebagai nilai kontrak baru tahun ini. Dengan raihan itu, TOTL menargetkan bisa mengantongi pendapatan senilai Rp 2 triliun dan laba bersih sebesar Rp 75 miliar pada tahun 2022.

“Strategi perusahaan adalah tetap fokus pada spesialisasi utamanya, yakni sebagai kontraktor gedung bertingkat premium serta berhati-hati dalam menjaga cash flow,” ujar Anggie saat dihubungi Kontan.co.id, Jum’at (25/3).

Untuk memuluskan strategi tersebut, TOTL menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 3 miliar yang berasal dari kas internal perusahaan. Capex itu rencananya akan dipakai untuk pembelian peralatan proyek, serta peralatan dan software teknologi informasi.

Hingga Februari 2022, TOTL sudah berhasil mengantongi kontrak anyar sekitar Rp 288 miliar, yang terdiri dari proyek bangunan perkantoran dan sekolah.

2. Sekilas Laporan Keuangan

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) sudah merilis laporan keuangannya dengan hasil yang masih mengecewakan.

Pendapatan usaha mengalami penurunan sebesar 23.8% dari Rp 2.2 triliun di tahun 2020 menjadi hanya Rp 1.7 triliun di tahun 2021.

Hal itu karena tahun 2020 masih mengerjakan 38 proyek konstruksi, sedangkan tahun 2021 hanya mengerjakan 29 proyek. Untungnya beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 24,07 persen menjadi Rp1,533 triliun. Walopun begitu laba kotor tetap turun 22,71% menjadi Rp211,45 miliar.

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mencatatkan laba bersih tahun Rp101,68 miliar atau turun 6,4% dibandingkan tahun 2020 yang terbilang Rp108,87 miliar. Akibatnya, laba per saham dasar turun menjadi Rp29, 82, sedangkan akhir tahun 2020 sebesar Rp31,93.

3. Kinerja Saham

Kinerja perusahaan yang masih terus terkoreksi membuat pasar juga melakukan hal yang sama dengan menurunkan kinerja saham TOTL sebesar 14%.

Tanggal 05 Maret 2021 harga TOTL berada di kisaran Rp 340 yang kemudian mengalami naik turun dan per tanggal 01 April 2022 harganya berada di kisaran Rp 292.

Angka Rp 300 menjadi harga psikologis bagi kita jika ingin membeli saham TOTL.

Sebenarnya secara kondisi perusahaan, TOTL merupakan perusahaan konstruksi yang cash rich karena TOTL memiliki asset lancar bebas resiko (macet), seperti “cash dan setara cash termasuk investasi lancar pada obligasi utang negara, dan “deposito yang dibatasi penggunaannya”, jumlahnya pada tahun 2021 sebesar = 759,9 miliar + 209,24 miliar + 150,2 miliar = Rp. 1,12 triliun.

Jumlah tersebut, bahkan lebih besar daripada nilai “market cap”-nya yang hanya = Rp. 1,01 triliun.

Cuma memang per tahun 2020 dividen yang dibagikan sedikit mengecil karena mungkin persiapan dari manajemen terkait pandemi yang masih terus menghantui.

4. Rasio-Rasio Penting

Harga : 292 (harga penutupan tanggal 01/04/2022)

EPS : 30 (annualized)

Book Value : 362 (annualized)

Harga Wajar : 494 (Graham Number)

MOS : 41%

PER : 9.79

PBV : 0.81

GPM : 12.12

NPM : 5.83

ROE : 8.24

5. Analisa InveStory ID

Jika menggunakan EPS 30 dan Book Value 362 maka harga wajar saham TOTL menurut Graham Number sebesar 494 berbanding dengan harga sekarang 292.

Artinya TOTL masih undervalue dengan MOS 41%

Kesimpulan menggunakan harga Rp 292 berdasar Laporan Keuangan Full Tahun 2021

Value investing : TOTL cocok sebagai saham value stock

Growth investing : TOTL masuk ke dalam saham konstruksi sehingga sebenarnya tidak cocok menjadi saham growth stock. Namun begitu jika kita melihat eps-eps sebelumnya sebelum tahun 2020 kita bisa melihat bahwa kinerja TOTL stabil meningkat.

Cuma gara-gara pandemi ini membuat kinerja TOTL sedikit berantakan.

Saran saya jika teman-teman ingin memasukkan TOTL menjadi growth stock bisa dijadikan watchlist dulu.

Dividen investing : TOTL tidak cocok dijadikan saham dividen investing.

Core investing : TOTL tidak cocok menjadi core stock.

Bolehkah saya invest di TOTL? Silahkan saja asal tau alasan kuatnya dan tau bahwa untuk saat ini sektor konstruksi sedang kurang hype dan TOTL sendiri seperti kena kutukan harga bawah karena memang kinerjanya masih belum bangkit setelah pandemi.

Sumber :

1. https://investasi.kontan.co.id/

2. https://www.neraca.co.id/

3. https://www.kompasiana.com/

(Sudah dibaca 452 kali, Yang membaca hari ini 1 orang)
Share:

Yuk share pendapatmu di bawah ini