
PT Mark Dynamics Indonesia Tbk atau MARK merupakan produsen cetakan sarung tangan berbahan porselen untuk keperluan medis, rumah tangga dan industri manufaktur, memperkirakan kinerjanya akan kembali berada dalam tren yang positif di tahun ini.
Presiden Direktur MARK Ridwan Goh menyampaikan, peluang penjualan cetakan sarung tangan pada tahun 2022 pada dasarnya masih cukup baik walopun tidak memungkiri bahwa pandemi Covid-19 turut berkontribusi besar mendongkrak pendapatan fantastis perusahaan pada tahun 2021.
Pandemi membuat kesadaran global terhadap kesehatan meningkat. Termasuk menyebabkan permintaan sarung tangan medis melonjak. Akan tetapi, menurut Ridwan, angka permintaan sebenarnya sudah konsisten meningkat bahkan sebelum pandemi merebak. Peningkatannya mencapai sekitar 10-12 persen tiap tahun. Selain fokus memenuhi tingginya permintaan, MARK juga berupa tetap menjaga kualitas produknya.
“Tapi memang boleh dibilang tahun 2021 lalu itu paling cemerlang dan tertinggi sepanjang masa,” kata Ridwan.
Meski begitu manajemen MARK pun memprediksi pertumbuhan penjualan cetakan tangan di tahun ini berada di kisaran 30% atau menjadi sebesar Rp 1,5 triliun untuk konsolidasi dengan target laba sebesar Rp 450 miliar.
Baca : MARK Q4 2021 : Harga Wajar MARK 2022, Growth Stock Yang UNDERVALUE & Kenaikan Laba Bersih 172%
Untuk mewujudkan target di atas manajemen sudah menyiapkan sejumlah langkah yaitu terus melakukan upaya efisiensi dalam proses produksi, memperkuat riset dan pengembangan untuk menjaga kualitas produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan, serta terus melakukan pengembangan penetrasi pasar.
Salah satu langkah pasti yaitu adanya kontrak penjualan cetakan sarung tangan yang sebagian sudah didapat sejak tahun lalu. Kontrak tersebut berlaku untuk pengapalan sampai kuartal II-2022 nanti.
Dari sisi ekspor, MARK mencatatkan penjualan ekspor hingga mencapai 95%.
Permintaan terbesar untuk ekspor cetakan sarung tangan masih berasal dari Malaysia. Ini mengingat Malaysia merupakan pemegang pangsa pasar terbesar untuk produk sarung tangan di seluruh dunia, yakni sebesar 65%. Selain itu, emiten tersebut juga melakukan ekspor ke Thailand, Vietnam, dan China.
Di luar itu, MARK juga memperlebar pangsa pasar penjualan ekspor ke kawasan India, Afrika, dan Amerika. Sedangkan di dalam negeri, penjualan MARK terhitung mini lantaran Indonesia bukan pemain utama di industri sarung tangan.
Khusus Amerika, MARK memacu penjualan ke pelanggan baru asal Amerika Serikat. Sebelumnya, setidaknya ada tiga pelanggan asal Negeri Paman Sam yang sudah menampung produk cetakan sarung tangan MARK. Pada tahun 2022 ini, MARK akan memenuhi permintaan dari 13 customer asal negara tersebut.
Dari sisi capex, manajemen Mark Dynamics Indonesia nampaknya tidak jor-joran pada tahun 2022. Terbukti, total capital expenditure (capex) atau belanja modal Mark Dynamics Indonesia di tahun ini diperkirakan hanya mencapai Rp 20 miliar dan penggunaan dana ini pun untuk mengoptimalkan mesin produksi.
MARK telah merampungkan pembangunan pabrik cetakan sarung tangan ke-3 di Tanjung Morowa, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pabrik tersebut telah beroperasi sejak Mei 2021 lalu.
Dalam catatan Kontan.co.id, berkat pengoperasian pabrik ke-3 ini, maka angka produksi MARK hingga September 2021 lalu mencapai 1,7 juta unit per bulan.
Angka tersebut merupakan gabungan dari tiga pabrik cetakan sarung tangan yang dimiliki MARK. Adapun pabrik ke-3 MARK mampu menambah kontribusi produksi sebesar 500.000 unit per bulan. Dengan demikian, MARK mampu mengerek utilisasi pabriknya di kisaran 80%-90%.
Dari sisi ekspansi bisnis akan ada langkah menarik karena dalam lima tahun ke depan, MARK berencana akuisisi perusahaan-perusahaan baru atau menggandeng strategic partner. “Kami mengincar perusahaan-perusahaan yang menguntungkan untuk menopang pertumbuhan margin dan profit. Kemungkinan Mark Dynamics akan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di sektor kesehatan,“ kata Ridwan Goh, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (13//4).
MARK tengah menyusun rencana pengembangan bisnis berkelanjutan dengan mencari investor strategis dari luar negeri untuk melakukan placement atau aksi korporasi. Sehingga jika suatu saat akan melakukan ekspansi, terutama anorganik, tidak menggunakan uang atau cash owner lagi tetapi bisa memanfaatkan investor.
Sumber :
1. https://investasi.kontan.co.id/
3. https://investasi.kontan.co.id/
5. https://industri.kontan.co.id/