Direktur Kalbe Farma Bernardus Karmin Winata mengatakan KLBF menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 13 persen hingga 15 persen. Target tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi tahun 2022.
Pada tahun buku 2022, emiten dengan kode saham KLBF itu mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 10,2 persen secara tahunan serta pertumbuhan laba bersih sebesar 6,2 persen.
Untuk Q1 2023, Kalbe Farma telah membukukan penjualan sebesar Rp 7,86 triliun, tumbuh 12,1 persen secara tahunan. Sementara itu, laba bersih perusahaan baru tumbuh 2,5 persen secara tahunan menjadi Rp 855,71 miliar.
Kalbe Farma menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun untuk mendukung langkah ekspansi yang terdiri dari peningkatan kapasitas produksi, perluasan jaringan, hingga penguatan inovasi.
(Sudah dibaca 42 kali, Yang membaca hari ini 1 orang)