
Artikel di bawah ini akan membahas tentang harga wajar saham SRTG (PT Saratoga Investama Sedaya Tbk) tahun 2021 Full Year yang diawali dengan
- berita,
- sekilas laporan keuangan,
- kinerja saham
- rasio penting dan
- analisa khas InveStory ID
1. Berita
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan entitas anak membukukan rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan mencatatkan net asset value (NAV) sebesar Rp56,3 triliun pada tahun 2021.
Angka tersebut melonjak 78% yoy dibandingkan capaian tahun 2020 senilai Rp31,7 triliun.
Presiden Direktur SRTG, Michael William P. Soeryadjaya menerangkan bahwa salah satu sumber pertumbuhan NAV Saratoga pada tahun lalu adalah lonjakan harga saham di hampir semua portofolio investasi kami terutama PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).
2. Sekilas Laporan Keuangan
Aset SRTG di periode Desember 2021 ini meningkat sangat pesat hingga Rp 61.1 T dibanding tahun 2020 yang “hanya” Rp 35.04T.
Peningkatan terbesar berada di instrumen investasi pada saham yang naik Rp 57.8T dari Rp 33.2T di tahun 2020.
Dari sisi hutang juga mengalami kenaikan sebesar 40.6% menjadi Rp 5.1T di tahun 2021 ini.
Masuk ke pembahasan laporan laba rugi.
SRTG mencatat kenaikan Keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp 15.9 T. Di tahun 2020 hanya Rp 8.4T dan di tahun 2021 ini menjadi Rp 24.4T.
Seperti sudah dibahas di awal bahwa pendapatan SRTG ini bukanlah pendapatan asli namun hanya berada di atas kertas. Kenapa? Karena SRTG adalah perusahaan investasi sehingga pendapatan ini belum benar-benar menjadi pendapatan SRTG.
Pendapatan ini naik tinggi karena kenaikan saham-saham yang dimiliki oleh SRTG.
Terus pendapatan apa yang sebenarnya milik SRTG?
Pendapatan atau penghasilan dividen dan bunga yang sebesar Rp 1.6T. Nah penghasilan dividen dan bunga ini juga mengalami lonjakan jika dibanding dengan tahun 2020 yang hanya Rp 767.9M.
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan laba bersih Rp 24,8 triliun pada 2021. Angka tersebut melesat 182% dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp 8,82 triliun.
Laba bersih per saham SRTG meningkat menjadi Rp 1846 dari sebelumnya hanya Rp 653.
Tambahan informasi bahwa menelusuri laporan keuangan SRTG akan berbeda dengan laporan perusahaan pada umumnya karena SRTG menggunakan fluktuasi harga saham perusahaan yang diinvestasikannya, bukan asetnya, sehingga sebenarnya pendapatan SRTG tidak setinggi itu.
Efeknya kita mengetahui ini apa?
a. Kita akan paham bahwa SRTG sebenarnya tidak se undervalue itu karena yang namanya laba di atas kertas itu tidak bisa diapa-apakan kecuali memang sahamnya dijual oleh SRTG baru SRTG mendapat keuntungan riil.
2. Pendapatannya pasti akan naik turun dengan fluktuatif per kuartal karena yang menjadi basisnya adalah harga saham dari perusahaan yang diinves bukan aset dari perusahaan yang diinvest.
3. Pendapatan SRTG tidak sebesar itu dan akhirnya adalah tentu saja dividen yang akan dibagikan juga tidak besar.
Fakta menarik lainnya adalah jika kita melihat (Beban) manfaat pajak penghasilan hanya Rp 909juta dibanding dengan laba sebelum pajak yang menyentuh Rp 25.6 T.
Jika mengacu bahwa pajak 22% maka penghasilan SRTG di kisaran Rp 909juta/22% atau kisaran Rp 4.1M.
3. Kinerja Saham
Kinerja laba perusahaan SRTG yang naik drastis tembus 186% ternyata juga diikuti oleh kinerja sahamnya yang dalam 1 tahun terakhir ini naik hingga 157.41% alias one bagger.
Tanggal 15 Maret 2021 harga saham SRTG hanya di kisaran Rp 1080 dan pada penutupan tanggal 14 Maret 2022 harga saham SRTG sudah di angka Rp 2780.
4. Rasio-Rasio Penting
Harga : 2780 (harga penutupan tanggal 14/03/2022)
EPS : 1835 (annualized)
Book Value : 4128 (annualized)
Harga Wajar : 13055 (Graham Number)
MOS : 370%
PER : 1.52X
PBV : 0.67X
GPM : –
NPM : 1510.10%
ROE : 44.45%
5. Analisa InveStory ID
Kesimpulan menggunakan harga Rp 2780 berdasar Laporan Keuangan Full Tahun 2021
Value investing : SRTG cocok menjadi value stock. Namun ada catatan bahwa sebaiknya benar-benar ditelusuri lebih lanjut karena model bisnis dari SRTG berbeda jika dibanding dengan perusahaan pada umumnya.
Penjelasan sedikit sudah saya sampaikan di bagian Sekilas Laporan Keuangan di atas.
Growth investing : SRTG tidak cocok menjadi saham growth karena kinerja laporan laba ruginya sangat fluktuatif.
Dividen investing : SRTG belum layak dijadikan saham dividen stock
Core investing : SRTG tidak cocok menjadi saham core stock.
Sumber :
1. https://www.teguhhidayat.com/