
Dari layanan Konsultasi Saham Online by InveStory ID, kami mendapat pertanyaan seperti ini
Oh ya teman-teman bisa juga kok konsultasi saham seperti ini dengan klik artikel di bawah ini
Dari pertanyaan di atas ada 2 hal yang akan menjadi pembahasan saya di artikel ini yaitu
- bagaimana jika porto sudah minus dalam. Apa yang sebaiknya kita lakukan
- apakah saham yang sudah turun bisa makin turun?
Sebagai seorang investor pemula pasti merasa bingung saat mengalami problem minus dalam.
Mau dicutloss sudah terlalu dalam
Mau average down tetapi tidak ada modal
Mau dihold saja tapi membuat pikiran tidak tenang
Terus sebaiknya gimana?
Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham
Nah saya akan mencoba memberikan solusi secara konsep agar teman-teman bisa mempraktekkannya.
1. Semua orang mengalami minus dalam baik investor pemula maupun investor senior. Yang membedakan hanyalah kepercayaan diri dan psikologi.
Pahami konsep yang utama ini.
Semua orang yang berada dalam bursa saham baik investor pemula maupun investor senior pasti pernah mengalami portofolio yang minus dalam mungkin bisa di atas 30%.
Minus dalam ini bukan hanya ditakdirkan untuk investor pemula.
Ya teman-teman tidak salah baca. Ada banyak kok investor senior yang minus dalam.
Namun 2 hal yang membedakan antara investor pemula dan investor senior saat mengalami minus dalam adalah kepercayaan diri dan psikologi.
Kepercayaan diri ini timbul karena pengalaman dan analisa yang matang saat memutuskan membeli saham tertentu.
Dari kepercayaan diri ini maka lahirlah psikologi yang matang karena menganggap kondisi minus dalam ini adalah hal yang biasa dan cepat atau lambat bisa kembali cuan asalkan kinerja perusahaan memang tidak berubah.
Kalopun tidak kembali profit maka dividen yang akan dibagikan pasti akan jauh lebih besar (kita bisa average down) dengan catatan kinerja perusahaan tidak berubah alias stabil bahkan meningkat.
Dengan psikologi yang kuat kita tetap tenang dan bisa tetap berpikir logis dalam setiap mengambil keputusan dan tentu saja kehidupan kita tidak terganggu.
Ada banyak lho yang ngakunya investor tetapi baru minus 5% sudah tidak enak makan, tidur tidak nyenyak, kepikiran terus dengan portonya.
2. Kondisi minus dalam hanyalah floating loss bukan real loss
Hal yang perlu dipahami berikutnya adalah minus dalam itu hanyalah floating loss saja bukan real loss.
Kalian tidak benar-benar rugi selama kalian belum merealisasikan kerugiannya dengan cara melakukan cutloss.
Jika kalian cutloss artinya kalian merealisasikan kerugian.
Tapi apakah cutloss bagi investor diperbolehkan? Boleh saja asal memenuhi kaidah atau konsepnya ya. Baca di poin 5 di artikel ini ya
3. Analisa ulang masing-masing saham. Dan ambil langkah dengan bijak
Lihat kembali jejeran saham yang minus dalam di portofolio kalian, kemudian analisa ulang masing-masing saham tersebut.
Apakah penurunan harganya hanya karena market atau memang karena kinerja perusahaan yang sudah menurun?
Jika karena market maka tetap tenang dan hold (istilahnya market risk). Jika karena kinerja yang menurun maka segera ambil langkah cutloss (istilahnya company risk).
Ok, semisal penurunan harga hanya karena market apa langkah berikutnya?
Kalian bisa melakukan average down dengan catatan bobot dan MOSnya masih masuk akal
Jika ada saham yang bobot, minus dan kinerjanya sama-sama baik maka pilih saham yang membagikan dividen secara rutin dengan div yield besar.
Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham
4. Jangan takut cutloss karena kesalahan analisa di awal
Sering sekali saya mendengar ada investor pemula yang curhat jika
- portonya sudah minus dalam,
- tidak bisa average down karena dananya habis
- tidak berani cutloss karena sudah terlanjur dalam
Solusi dari problem ini sebenarnya hanya 1 yaitu sabar, namun kebanyakan investor pemula tidak mau untuk bersabar.
Namun jika kita bukan termasuk orang yang sabar banget maka solusi yang bisa diambil adalah cutloss.
Daripada menganggu psikologis mending dicutloss kemudian ambil nafas terus belajar secara pelan-pelan dan sistematis baru membeli saham lagi.
Jangan sampai saat membeli saham yang baru mempunyai tujuan untuk balas dendam agar uang yang hilang setelah cutloss segera kembali.
Psikologis seperti ini bukan menjadi baik tetapi malah menjadi bumerang di kemudian hari.
Inti dari pembahasan artikel ini adalah seorang investor WAJIB memiliki :
1. Kepercayaan diri dan psikologi yang matang
Kepercayaan diri berasal dari pengalaman dan analisa saham yang matang.
Psikologi matang berasal dari kepercayaan diri.
2. Sabar dan memberi waktu bagi emiten
Sebagai investor kita harus berteman dengan kesabaran yang ujungnya adalah memberi waktu bagi emiten.
Cepat atau lambat emiten yang memang kinerjanya istimewa akan memberikan imbal yang baik bagi investornya.
Solusi yang sederhana namun susah dipraktekkan.
Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham
Saya merasa bersukur sekali bisa terdampar ke blog ini
Baru nemu kemaren siang dan sampai sore ini masih nyicil lanjut baca lagi di sela-sela jam kerja
Terima kasih for sharingnya pak
Sama-sama
Semoga bermanfaat
Kalo mau ada yang didiskusikan bisa langsung ke sini ya https://investory.id/konsultasi-saham-dengan-gratis-bisa-kok/
Terima kasih arahannya, sangat inspiratif, jadi semangat lagi masuk di dunia saham
Sama-sama
Semoga bermanfaat pak
YTH: saya mau nanya, bagaimana caranya tahu bahwa saham itu lagi haircut?
maaf saat beli ternyata baru tahu saham tersebut lg haircut(50 – 70%)