
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) optimistis dengan prospek bisnis pelayaran yang dijalani perusahaan ini pada tahun 2022 sehingga berani menargetkan pendapatan lebih dari US$ 700 juta. Asal tahu saja, pada tahun 2021, SMDR meraup kenaikan pendapatan 37,09% year on year (yoy) menjadi US$ 672,91 juta.
Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia menilai, potensi peningkatan kinerja SMDR terlihat dari pendapatan perusahaan dalam dua bulan pertama tahun ini yang sudah melampaui estimasi target awal.
Bani juga percaya diri memasang target laba bersih periode 2022. Pihaknya memperkirakan nilai bottom line mampu melewati US$100 juta. “Kami memiliki banyak sekali kontrak dan klien. Salah satu anak perusahaan kami yang menangani distribusi logistik serta memiliki klien-klien produsen FMCG besar di Indonesia,” imbuhnya.
Meski tidak dijelaskan secara rinci, tren kenaikan tarif pelayaran kontainer (freight rate) berdampak sangat signifikan dalam mendukung kinerja SMDR sepanjang tahun ini, di samping faktor-faktor lainnya.
Selain tren kenaikan tarif pelayanan kontainer, ada hal menarik lainnya yang ternyata berdampak negatif bagi perusahaan tapi disisi lain justru berpotensi menambah pendapatan perusahaan yaitu tren kenaikan harga minyak.
Harus diakui kenaikan harga minyak mempengaruhi kelangsungan operasional dan kinerja keuangan SMDR karena porsi bahan bakar sekitar 25% sampai 30% dari total biaya pengeluaran perusahaan.
Yuk cek harga wajar saham emitenmu di Telegram
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Untungnya SMDR telah memiliki perjanjian dengan pelanggan bahwa mereka akan dikenakan biaya tambahan untuk bahan bakar jika terjadi kenaikan harga minyak dan sebaliknya, apabila ada penurunan harga minyak, kami juga memberikan semacam diskon kepada pelanggan.
Efek positifnya adalah potensi kenaikan pendapatan saat harga minyak mentah melonjak cukup terbuka. Ini mengingat permintaan jasa pelayaran dan logistik dari industri migas mengalami peningkatan ketika harga minyak berada di level yang tinggi.
Setelah berbicara terkait kinerja perusahaan, sekarang bergeser ke aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan atau manajemen.
Imbas kenaikan kinerja perusahaan berdampak dengan aktivitas dari manajemen.
Bani menjelaskan bahwa Samudera Indonesia ingin selalu tumbuh bersama pemegang saham. Artinya, sebisa mungkin perseroan dapat berbagi keuntungan yang dicapai setiap tahun kepada pemegang saham. Dia mengatakan prioritas yang menjadi pertimbangan yakni perusahaan tetap sehat serta tetap tumbuh dan membawa hasil yang lebih baik tiap tahun.
Untuk mencapai itu, keuntungan yang didapat akan dialokasikan dengan baik untuk kebutuhan operasional perusahaan. Selanjutnya, keuntungan juga dialokasikan untuk pengembangan perusahaan seperti pembiayaan rencana investasi dan akuisisi. Setelah prioritas diamankan, SMDR mengalokasikan sisa keuntungan untuk dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham.
Manajemen, lanjut dia, akan mengusulkan kepada dewan komisaris dan kemudian mengajukan kepada rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk membagikan dividen atas hasil usaha setiap tahun “Karena hasil yang dicapai tahun 2021 ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, maka usulan dividen yang ingin diajukan kepada RUPS juga lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” papar Bani.
Direktur Keuangan PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) memborong saham perseroan seiring peningkatan kinerja emiten. Direktur Keuangan Samudera Indonesia Ridwan Hamid melaporkan telah melakukan pembelian saham perseroan. Dia memborong sekitar 46.900 saham pada rentang harga Rp1.815 hingga Rp1.895 per saham pada 28 April. Adapun tujuan pembelian adalah untuk investasi langsung. Pembelian itu sejalan dengan kinerja kuartal I/2022 yang melesat.
Jika kita sudah melihat katalis yang ada terus muncul pertanyaan berapakah harga wajar saham SMDR? Yuk langsung ke artikel
SMDR Q1 2022 : Harga Wajar SMDR 2022, Laba Bersih 338%, Harganya Masih Bisa Terbang Lagi?
Sumber :
1. https://industri.kontan.co.id/