
BERITA
Calon emiten properti PT Saraswati Indoland Development Tbk. (SWID) memulai proses penawaran umum saham perdana atau IPO dengan rentang harga penawaran Rp180-Rp200.
Dalam prospektus, Saraswanti Indoland akan melepas 340 juta saham atau 6,31 persen dari total saham yang dicatatkan dalam IPO. Dengan demikian, SWID berpotensi meraih dana IPO sekitar Rp61,2 miliar-Rp68 miliar.
Penjamin emisi efek dalam IPO ialah PT Shinhan Sekuritas Indonesia.
Adapun seluruh dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham dan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan sebagai modal kerja perseroan.
Modal kerja yang dimaksud terkait dengan pembayaran untuk biaya pemeliharaan MICC dan hotel, pembelian bahan baku untuk makanan dan minuman, pembelian persediaan hotel, pembayaran tenaga kerja dan utilitas, modal kerja untuk pembayaran kepada pemasok dan kontraktor dalam rangka pembangunan proyek apartemen Arjuna dan Bima serta pembangunan proyek Banyu Bening.
Secara bersamaan perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 340 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru atau setara 6,74% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang satu saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I, dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 1 tahun.
Waran Seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp20 setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp250.
JADWALÂ
Masa Penawaran Awal : 17 – 23 Juni 2022
Tanggal Efektif : 30 Juni 2022
Masa Penawaran Umum : 1 – 5 Juli 2022
Tanggal Penjatahan : 5 Juli 2022
Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I Secara Elektronik : 6 Juli 2022
Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I : 7 Juli 2022
Akhir Perdagangan Waran Seri I – Pasar Reguler & Negosiasi : 4 Januari 2024
Akhir Perdagangan Waran Seri I – Pasar Tunai : 5 Januari 2024
Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 6 Januari 2023
Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 6 Januari 2024
Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 6 Januari 2024
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
KINERJA
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan di prospektus disebutkan bahwa SWID mencatat pendapatan sebesar Rp 127 Miliar. Pendapatan ini menurun jika dibanding tahun 2020 sebesar 153 milar.
Beban pokok pendapatan tahun 2021 sebesar Rp 62.5 miliar atau lebih rendah dibanding tahun 2020 sebesar Rp 64 miliar.
Untuk laba tahun berjalan periode 2021 sebesar Rp 20.6 miliar atau turun jauh dibanding laba tahun 2020 sebesar Rp 44.3 miliar.
Jumlah aset sebesar Rp 266 miliar, jumlah liabilitas sebesar Rp 143 miliar.
PROFIL
Saraswanti Indoland Development merupakan anak usaha kelompok bisnis Saraswanti. Proyek yang sudah dikembangkan adalah Mataram City di Kota Yogyakarta. Mataram City adalah sebuah mixed-use building yang paling prestisius di Yogyakarta. Berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare di kawasan yang paling berkembang, jalan Palagan Tentara Pelajar, saat ini telah beroperasi tiga menara dan sebuah Convention Center.
Menara pertama, Nakula, adalah Hotel Alana Yogyakarta yang dioperasikan oleh Archipelago International. Menara kedua dan ketiga, Sadewa dan Yudhistira, diperuntukan sebagai apartemen.
Menara keempat dan kelima, Bima dan Arjuna, segera dibangun dan melengkapi Kawasan Mataram City sebagai sebuah kawasan yang menghadirkan Pandawa Lima secara lengkap.
Hotel Alana adalah hotel MICE berbintang empat terbaik di Yogyakarta. Memiliki 264 kamar, termasuk presidential suite room yang mewah, sebuah Grand Ballroom termegah dan terbesar di Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta 14 meeting room, menjadikan Hotel Alana Yogyakarta sebagai Hotel MICE yang mumpuni untuk penyelenggaraan konferensi internasional, pameran, konser musik, pernikahan, dan berbagai acara-acara besar lainnya.
Lalu, perseroan juga memiliki kondotel Innside by Melia dengan kapasitas 242 kamar. Kondotel ini juga dilengkapi dengan ruang pertemuan berkapasitas kisaran 20-300 orang.
Selain itu, perseroan akan mengembangkan proyek landed house, Banyu Bening, The Villa Resort yang terdiri dari 56 unit rumah di atas lahan seluas 9.000 meter persegi di daerah Rawa Pening, Ambarawa, Jawa Tengah.
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Sumber :
1. https://www.idxchannel.com/