MYOR : Harga Wajar MYOR 2022, EPS Yang Turun Tajam Dan Bayang-Bayang Penurunan Seperti Saham Consumer “Sebelah”

Artikel di bawah ini akan membahas tentang harga wajar saham MYOR (PT Mayora Indah Tbk) tahun 2022 berdasar Laporan Keuangan Full Year 2021 yang diawali dengan

1. Berita,

2. Sekilas laporan keuangan,

3. Kinerja saham

4. Rasio penting dan

5. Analisa khas InveStory ID

1. Berita

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) optimistis momentum Ramadhan dan Lebaran di tahun 2022 dapat mengerek kinerja perusahaan di sepanjang tahun ini. Karena itu, perusahaan sudah menyiapkan sejumlah jurus guna merealisasikan hal tersebut.

Sekretaris Perusahaan Mayora Indah Yuni Gunawan bilang, optimisme tersebut didorong oleh pencapaian penjualan produk MYOR pada ramadan tahun lalu. Dimana, hampir semua produk mengalami peningkatan penjualan, baik untuk packaged foods maupun packaged beverages.

Mengutip dari catatan Kontan, per kuartal III 2021 untuk packaged foods memberikan kontribusi penjualan sekitar 57% dan packaged beverages 43%. Yuni bilang, merek makanan-minuman MYOR yang meningkat penjualannya saat ramadan adalah produk biscuit, candy wafer chcolate, coffe, dan cereal.

Sekretaris Perusahaan MYOR Indah Yuni Gunawan memperkirakan, penjualan selama Ramadhan & Lebaran 2022 dapat tumbuh sekitar 30% dibandingkan hari-hari biasa.

Hanya saja, Yuni enggan menjelaskan lebih detail terkait peningkatan produksi tersebut. “Yang pasti, penjualan selama bulan ramadan jika dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain, sepanjang Januari-Desember menyumbangkan kontribusi penjualan paling tinggi,” pungkasnya.

Disisi lain, perusahaan masih mempelajari dampak kenaikan harga bahan baku gandum terhadap performa bisnis. Emiten barang konsumsi ini juga masih mengamati dampak kenaikan harga bahan baku yang bisa berimbas pada kenaikan harga jual.

“Kenaikan harga bahan baku khususnya gandum disebabkan oleh konflik Rusia dan Ukraina. Kami masih mempelajari dan melihat apakah konflik ini akan berkepanjangan dan apakah perlu bagi Mayora untuk melakukan penyesuaian harga jual atau tidak,” kata Yuni.

Baca  BJTM Q1 2022 : Harga Wajar BJTM 2022, Masih Undervalue & Saham Patriot Yang Perlu Diketahui

Selain itu MYOR juga melakukan aksi korporasi dengan menerbitkan obligasi dengan nilai total Rp 1,5 triliun.

Obligasi Berkelanjutan II Mayora Indah Tahap II Tahun 2022 ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II Mayora Indah dengan total nilai Rp 2 triliun. Mayora telah menerbitkan obligasi tahap pertama Rp 500 miliar pada September 2020 lalu.

Obligasi seri A memiliki nilai pokok Rp 1,2 triliun. Obligasi dengan tenor lima tahun ini menawarkan tingkat bunga tetap 7% per tahun.

Obligasi seri B memiliki nilai pokok Rp 300 miliar. Obligasi dengan tenor tujuh tahun ini menawarkan suku bunga tetap 7,5% per tahun.

Mayora Indah akan menggunakan Rp 750 miliar dana hasil penerbitan obligasi untuk pinjaman ke anak usaha, PT Torabika Eka Semesta untuk pembiayaan modal kerja. “Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja Mayora Indah,” ungkap MYOR dalam prospektus ringkas penerbitan obligasi, Jumat (11/3).

2. Sekilas Laporan Keuangan

Di tahun 2021 ini MYOR mencatatkan penjualan bersih yang naik dari Rp 24,47 triliun di tahun 2020 menjadi Rp 27,90 triliun atau meningkat sebesar 14%.

Kenaikan penjualan terjadi di seluruh segmen pasar, yakni pasar domestik yang naik dari Rp 14,38 triliun menjadi Rp 16,05 triliun. Sedangkan penjualan ekspor meningkat dari Rp 10,11 triliun menjadi Rp 11,88 triliun.

Berdasarkan jenis produk penjualan, minuman olahan kemasan naik dari Rp 11,47 triliun menjadi Rp 13,06 triliun pada 2021. Sementara itu, penjualan makanan olahan dalam kemasan naik dari Rp 13,93 triliun menjadi Rp 15,93 triliun.

Sayangnya kenaikan beban pokok penjualan yang lebih pesat, dibandingkan pertumbuhan penjualan menjadikan laba kotor perseroan terpangkas dari Rp 7,29 triliun menjadi Rp 6,92 triliun. Kenaikan juga terjadi di beban usaha dari Rp 4,46 trilliun menjadi Rp 5,15 triliun. Sedangkan beban bunga berhasil ditekan dari Rp 353,82 miliar menjadi Rp 320,53 miliar.

Baca  SGER Q2 2022 : Analisa Saham SGER, Laba Bersih Naik 1496.3% & EPS Yang Membingungkan

Sebaiknya beban lain-lain mengalami peningkatan dari Rp 147,03 miliar menjadi Rp 222,66 miliar, sehingga laba sebelum pajak Mayora Indah turun dari Rp 2,68 triliun menjadi Rp 1,54 triliun.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PT Mayora Indah Tbk (MYOR) terkoreksi 42,41% dari Rp 2,06 triliun menjadi Rp 1,18 triliun pada 2021. Penurunan tersebut menjadikan laba per saham turun drastis dari Rp 92 menjadi Rp 53 per saham.

3. Kinerja Saham

Kinerja EPS yang turun dratis ternyata juga dibarengi dengan kinerja sahamnya yang menurun tajam.

Di tanggal 07 April 2021 harga MYOR masih berada di kisaran Rp 2530 dan per tanggal 06 April 2022 harga MYOR berada di kisaran Rp 1715 alias tutun 32%.

Dan bagi para investor, bayang-bayang kasus penurunan kinerja saham secara drastis seperti UNVR kemudian muncul.

Baca juga : Siapakah Yang Membuat Harga UNVR Terus Menurun?

Kita perlu menunggu apakah MYOR bisa mengembalikan kinerjanya di tahun 2022 ini atau tidak.

4. Rasio-Rasio Penting

Harga : 1715 (harga penutupan tanggal 06/04/2022)

EPS : 53 (annualized)

Book Value : 497 (annualized)

Harga Wajar : 770 (Graham Number)

MOS : –

PER : 32.32

PBV : 3.45

GPM : 24.81

NPM : 4.25

ROE : 10.67

5. Analisa InveStory ID

Jika menggunakan EPS 53 dan Book Value 497 maka harga wajar saham MYOR menurut Graham Number sebesar 770 berbanding dengan harga sekarang 1715.

Artinya MYOR sudah overvalue

Kesimpulan menggunakan harga Rp 1715 berdasar Laporan Keuangan Full Tahun 2021

Value investing : MYOR tidak cocok sebagai saham value stock

Growth investing : Jika melihat EPS mulai tahun 2018 hingga 2021 ini, EPS MYOR sebenarnya terus menanjak bahkan di tahun 2020 yang kita semua tau ada pandemi EPS MYOR malah menjadi Rp 92.

Baca  MYOR : Yang Ada Manis-Manisnya

Entah kenapa di tahun 2021 ini justru merosot hingga hanya 53.

Jika memang mau dimasukkan sebagai watchlist harus melihat kinerja EPS di tahun 2022.

Dividen investing : Dengan div yield hanya kisaran 3% maka MYOR tidak cocok dijadikan saham dividen investing

Core investing : Menjadikan MYOR sebagai core stock boleh saja karena kinerja MYOR jelas relatif stabil dengan produk yang menjadi top of mind masyarakat.

Namun masih ada beberapa saham yang kinerjanya meningkat dan dividennya lebih stabil di kisaran 5%.

Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?

Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar

Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di

Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham

Sumber :

1. https://industri.kontan.co.id/

2. https://investasi.kontan.co.id/

3. https://investor.id/

4. https://industri.kontan.co.id/

5. https://industri.kontan.co.id/

(Sudah dibaca 1,104 kali, Yang membaca hari ini 1 orang)

Yuk share pendapatmu di bawah ini