Banyak investor pemula yang merasa sedih, kecewa dan iri saat membuka portofolionya yang merah membara.

Sedih karena harapannya yang ingin sukses melalui investasi saham ternyata tidak berjalan sesuai rencana

Kecewa karena sudah melakukan yang “terbaik” tetapi market tidak bersahabat dengannya

Iri karena ternyata banyak yang bisa bagger atau cuan puluhan persen dari investasi di saham.

Alih-alih harapan ingin sukses berinvestasi malah langsung dihajar oleh market.

Tetapi apakah memang seorang investor harus kecewa sedih dan iri saat melihat portonya merah?

Kalo tidak ingin sedih, kecewa dan iri bagaimana solusinya?

Saya ingin membantu teman-teman investor pemula agar semakin yakin bahwa investasi di bursa saham bisa menjadi salah satu jalan untuk bebas finansial.

Kenapa kita kecewa saat melihat porto kita merah?

Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar

Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di

Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham

Ada beberapa hal yang bisa menjadi alasannya :

1. Karena setiap hari memantau kondisi portofolio

Ya semakin sering kita memantau porto bahkan hampir setiap 30 menit membuka aplikasi sekuritas bisa membuat kita semakin terguncang psikologisnya.

Saat portofolio hijau kita merasa senang dan bangga (walopun baru floating profit). Saat portofolio merah kita merasa kecewa dan mulai takut jika ternyata floating lossnya semakin besar.

Bahkan kehidupan real kita menjadi terpengaruh.

Kita menjadi tidak nafsu makan

Kita menjadi tidak sumringah dan seperti orang bingung

Apakah artinya kita tidak boleh memantau portofolio kita atau minimal melihat portofolio kita?

Boleh saja kok asal psikologis kita tidak terganggu. Kuncinya hanya disini yaitu psikologi tidak terganggu.

2. Terlalu banyak membaca berita tanpa klarifikasi dengan fakta di lapangan

Faktor kedua ini juga ikut menyumbang dalam membuat psikologis terganggu yang ujungnya adalah kesedihan dan kekecewaan.

Berita setiap hari muncul dan selalu ada 2 sisi. Bisa saja pagi hari ada news yang mendukung kinerja emiten, namun di sore harinya ada berita yang kontra dengan kinerja emiten.

Hal ini membuat para investor pemula ketar ketir mana berita yang sebaiknya diikuti.

Padahal berita yang bersliweran seperti itu tidak akan ada gunanya jika memang tidak mempengaruhi kinerja emiten secara tahunan atau kuartal.

3. Tidak menggunakan uang dingin

Berinvestasi tanpa menggunakan uang dingin membuat kita ingin cepat segera mendapat cuan dan karena ingin segera cuan maka perhitungan dan analisa kita bisa berubah begitu cepat di tengah jalan.

Bisa saja kita sudah analisa dengan matang dan sudah siap untuk hold minimal 1 tahun.

Namun ternyata karena tidak menggunakan uang dingin, baru berinvestasi selama 3 bulan uangnya mau digunakan dan parahnya posisi porto sedang merah.

Hal ini jelas membuat kecewa dan panik. Bukannya menjadi cuan malah menjadi boncos.

4. Karena angan-angan pengen segera cuan

Semua orang yang masuk ke bursa saham entah itu menjadi trader, scalper, investor atau lainnya pasti mempunyai keinginan untuk mencari cuan atau menjadi kaya.

Tidak ada yang berniat bersedekah.

Namun bedakan antara ingin cepat kaya dengan jalan menjadi kaya.

Jika kita ingin cepat kaya maka sekali lagi kita akan semakin bernafsu. Jika melihat porto kita hijau pengen segera menjual, kalo porto merah malah bingung.

Kita tidak bisa berpikir secara logis tentang pergerakan harga saham walopun di awal sudah diniatkan investasi (artinya sudah tidak memperdulikan naik turunnya harga saham).

Beda jika kita masuk ke bursa saham dengan niat menjadi jalan mencari kekayaan.

Kita akan berpikir logis dan tetap tenang baik saat portofolio hijau maupun saat portofolio merah.

Kita sudah tau apa yang harus kita lakukan tanpa harus terpengaruh oleh hal-hal diluar kendali kita seperti isu A, isu B, bandar A, bandar B.

Selama perusahaan masih menjalankan bisnisnya dengan baik dan tetap menghasilkan keuntungan maka itu sudah cukup.

5. Pilihan sahamnya bukan hasil dari analisa sendiri

Kondisi dimana porto sudah merah dan ternyata saham tersebut hasil rekomendasi orang lain dan berbayar pula membuat kekecewaan kita semakin berlipat ganda.

Namun bagi inevstor pemula menghadapi situasi seperti ini akan menyulitkan.

Mau analisa sendiri merasa ilmunya belum cukup

Mau minta rekomendasi orang lain ternyata hasilnya mengecewakan.

Tetapi bagaimanapun juga, hasil menganalisa saham secara mandiri jauh lebih nyaman dibanding hasil rekomendasi orang lain.

Teman-teman bisa membaca artikel-artikel di bawah ini agar menambah ilmu dan semakin yakin untuk melakukan analisa sendiri.

Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar

Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di

Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham

6. Psikologi belum kuat

Banyak sekali investor senior yang mengatakan bahwa sebenarnya keberhasilan berinvestasi saham itu bukan pada skill menemukan saham yang terbaik tetapi lebih ke arah psikologi yang kuat.

Dengan psikologi yang kuat dan didukung dengan analisa yang memadai membuat kita tetap yakin dan percaya diri saat melihat porto kita memerah.

Berbeda jika kita belum mempunyai psikologi yang kuat.

Ada bad news sedikit waswas

Ada good news merasa benar

Sahamnya sideways mulai waswas.

Semua menjadi tidak terkontrol dengan baik.

7. Selalu membandingkan dengan orang lain

Penyakit inilah yang paling parah dan seharusnya setiap investor pemula menghindarinya sejauh mungkin.

Misal 6 langkah di atas sudah kita lakukan dimulai dari jarang mengecek porto, jarang baca berita, sudah menggunakan uang dingin dst tetapi kita sering mengintip orang-orang yang hobinya pamer cuan maka cepat atau lambat hati kita akan bergerak menjadi kecewa dan iri.

Kenapa mereka bisa tetapi aku tidak ya?

Kenapa sahamnya sama tapi mereka bisa cuan besar sedangkan aku tidak?

Kapan aku bisa merasakan cuan bagger seperti mereka?

Dari penyakit no 7 inilah kerugian akan mulai muncul dan akhirnya karena merasa tidak puas langsung mengambil keputusan gegabah seperti cutloss dan berusaha balas dendam dengan saham yang baru dan berharap saham yang baru ini bisa segera menutup cutloss yang dilakukan.

Bolehkah Investor Cutloss? Dan Bagaimana Langkahnya?

Dari semua permasalahan di atas, bagaimana solusinya biar kita tetap kuat dan tidak merasa kecewa serta iri saat melihat porto merah merona?

1. pahami tujuan berinvestasi

Jika kita sangat paham dengan apa tujuan kita maka pasti kita akan

  • menetapkan jangka waktu dan menepatinya (semisal kita berniat berinvestasi selama 1 tahun maka sebelum 1 tahun kita tetap tenang)
  • menggunakan uang dingin minimal dalam 1 tahun ke depan uang tersebut belum akan digunakan
  • belajar dan belajar agar kita punya alasan yang kuat untuk hold suatu saham minimal 1 tahun

2. pahami konsep floating loss

Dalam berinvestasi saham kita WAJIB memahami konsep floating loss yaitu kerugian semu yang artinya kerugian tersebut bukanlah kerugian yang sebenarnya dan akan menjadi kenyataan saat kita melakukan cutloss atau merealisasikan kerugian.

Melihat porto sedang floating loss membuat kita sedih dan kecewa.

Kita juga WAJIB memahami floating profit yaitu momen dimana kita “terlihat” profit namun hanyalah semua. Keuntungan itu bisa kita dapatkan jika kita merealisasikan keuntungan atau taking profit.

Melihat porto yang floating profit kadang membuat kita besar kepala dan merasa berinvestasi saham sangat mudah.

Selama kita memahami tujuan berinvestasi dan memahami konsep floating loss dan floating porfit maka tidak akan ada masalah walopun saat ini porto kita seperti terbakar alias merah membara dan kita juga tidak merasa sombong saat analisa kita ternyata benar.

Itulah beberapa penyebab atau alasan yang sering membuat kita merasa sedih, kecewa serta iri saat melihat portofolio kita merah.

Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar

Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di

Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham

(Sudah dibaca 396 kali, Yang membaca hari ini 1 orang)
Share:

Yuk share pendapatmu di bawah ini