Artikel di bawah ini akan membahas tentang harga wajar saham MBSS (PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk) tahun 2022 berdasar Laporan Keuangan Q2 2022 yang diawali dengan
1. Sekilas laporan keuangan,
2. Kinerja saham
3. Rasio penting dan
4. Kesimpulan
1. Sekilas Laporan Keuangan
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk atau MBSS sudah merilis laporan keuangan periode Q2 tahun 2022 dengan hasil yang menurut saya cukup menggembirakan jika melihat dari sisi EPS karena EPS periode Q2 2021 USD 0.00 dan EPS Q2 2022 naik menjadi USD 0.0027.
Pendapatan naik dari USD 33.3 Juta menjadi USD 38.5 Juta
Kenaikan pendapatan diikuti dengan kenaikan beban pokok pendapatan yang naik sangat tipis dari USD 28 Juta di q2 tahun 2021 menjadi USD 28.8 Juta di q2 tahun 2022 sehingga laba bruto periode q2 2022 naik menjadi USD 9.7 Juta dibanding Q2 2021 sebesar USD 5.3 Juta.
Untuk laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk periode Q2 tahun 2022 sebesar USD 5 Juta atau naik dari USD 368 Ribu atau mengalami kenaikan sebesar 1267%
2. Kinerja Saham
Kinerja MBSS di periode Q2 2022 mengalami kenaikan yang sangat signifikan dibanding Q1 2021.
Namun uniknya adalah justru harga sahamnya masih sideways saja di kisaran Rp 1000.
Faktor :
- kenaikan revenue
- beban pokok yang stabil
- penurunan beban administrasi
Membuat MBSS mencatat kinerja yang sangat gemilang?
Apakah saat ini layak masuk? Bagi value investor perlu mengetahui harga wajarnya.
3. Rasio-Rasio Penting
Harga : 955 (harga tanggal 14/07/2022)
EPS : 80 (annualized) Kurs : 14.858
Book Value : 1337 (annualized) Kurs : 14.858
Harga Wajar : 1551 (Graham Number)
MOS : 38%
PEG Ratio : –
PER : 11.9
PBV : 0.7
GPM : 25.2%
NPM : 13%
ROE : 3%
4. Kesimpulan
Jika menggunakan EPS 80 dan Book Value 1337 maka harga wajar saham MBSS menurut Graham Number sebesar 1551 berbanding dengan harga sekarang 955.
Artinya MBSS masih undervalue.
Value : Ya
Growth : Tidak
Core : Tidak
Dapatkan analisa saham GRATIS Via Telegram di
Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Sumber :