Presiden Direktur UNVR Ira Noviarti memaparkan, lima tahun ke belakang pergerakan segmen middle up consumer berada di angka 45%-46%. Namun, 5-7 tahun dari sekarang diperkirakan bergerak ke 50%-55% sehingga UNVR akan fokus mengarahkan ke segmen middle up. Disisi lain UNVR memang sudah memiliki pangsa pasar yang sangat kuat pada middle segment. Sementara, untuk market share segmen upper baru berada di 28%-30%.

Selama kuartal pertama 2022, Unilever meluncurkan beberapa inovasi yang sejalan dengan strategi prioritas Unilever Indonesia dalam hal perluasan portfolio ke segmen premium, diantaranya Lux Hijab Series Zaitun & Madu dengan 100% Natural Tree Oil; Dove Hyaluron Serum Shampoo Purifying & Restoration; dan Royco bumbu kaldu ayam dan jamur tanpa penguat rasa.

Walopun begitu, bukan berarti segmen bawah akan dinomorduakan. Sebab, segmen bawah juga masih sangat besar peluangnya sehingga Unilever akan tetap menjaga pangsa pasar di segmen tersebut.

Direktur Customer Operation UNVR Enny Hartati Sampurno menambahkan, selain strategi tersebut pihaknya juga gencar untuk menjaga biaya produksi karena kenaikan harga komoditas dampaknya ke komponen cost sekitar 15%-20%. Tentu saja kami ada beberapa action plan. Jelas ada kenaikan harga, tetapi kami tidak pass on ke konsumen.

Selain itu pihaknya juga gencar melakukan internal saving dari semua lini. Dia mengutarakan tahun-tahun sebelumnya internal saving sekitar 4%-5%, tetapi tahun ini internal saving ditingkatkan menjadi 7%-9% dari total biaya untuk memitigasi harga-harga komoditas.

Penghematan lainnya adalah, Unilever juga menempuh opsi pengaturan bahan baku (material setting). Hal ini bertujuan untuk efisiensi produksi dan membuka opsi pemakaian bahan baku alternatif.

Untuk tahun ini, Eni mengatakan Unilever mengalokasikan 2%-2,5% dari turnover untuk alokasi belanja modal yang sumber dananya berasal dari profit dan working capital. Anggaran itu, dipakai antara lain untuk ekspansi manufacturing dan modernisasi peralatan yang ada di pabrik.

Sekadar info bahwa jika Unilever berhasil menaikkan laba bersih pada kuartal I/2022 menjadi Rp2,02 triliun, 19,02 persen lebih tinggi dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp1,69 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Ira Noviarti menyebutkan kenaikan kinerja perusahaan didorong oleh performa divisi food, beverage, personal care, dan Unilever Foods Solution (UFS).

Merek Royco, Bango dan Buavita menjadi penopang utama pertumbuhan divisi food and beverage. Demikian juga halnya dengan divisi personal care atau perawatan tubuh yang membukukan pertumbuhan penjualan didorong oleh kinerja yang kuat dari kategori oral care dan deodorant.

Sumber :

1. https://investasi.kontan.co.id/

2. https://market.bisnis.com/

3. https://market.bisnis.com/

(Sudah dibaca 70 kali, Yang membaca hari ini 1 orang)
Share:

Yuk share pendapatmu di bawah ini