
Sebagian besar investor pemula menggunakan aplikasi RTI untuk mencari saham yang memiliki fundamental bagus karena memang RTI ini relatif komplit sebagai panduan untuk melihat sekilas kondisi suatu perusahaan.
Saya pun juga sudah membuatkan tutorial cara menggunakan aplikasi RTI ini di Youtube. Teman-teman bisa menonton videonya di link berikut Cara Screening Saham Menggunakan Aplikasi RTI
Namun ternyata ada beberapa problem yang kadang menjadi bahan pertanyaan dari teman-teman investor pemula seperti 2 hal di bawah ini
- Saya sudah menemukan saham yang fundamentalnya bagus tetapi kok EPSnya merah ya
- Saya juga sudah menemukan saham yang ciamik tetapi kok cash flownya merah juga ya.
Untuk poin no 1 tentang EPS yang merah, saya sudah membuatkan artikel komplitnya apakah perusahaan yang memiliki EPS merah memang perusahaan jelek atau malah perusahaan bagus. Teman-teman bisa membaca artikelnya disini Bagaimana Kalo EPS Perusahaan Yang Kita Incar Ternyata MERAH? (Studi Kasus Saham ANJT)
Sekarang bagaimana kalo menemukan saham yang cashflownya merah seperti emiten di bawah ini?
Kebanyakan dari kita akan merasa takut dan tidak jadi membeli saham tersebut.
Memang bagi pemula sebaiknya membeli saham perusahaan yang semua aman sesuai dengan artikel di link berikut 5 JURUS SEDERHANA Cara Memilih Saham Menggunakan Analisa Value Investing + Contoh Sahamnya (DIJAMIN BISA)
Tetapi kita WAJIB terus belajar agar ilmu kita bertambah dan tenang saja karena artikel kali ini akan menjelaskan kepada teman-teman semua tentang mengapa cash flow merah dan apa yang sebaiknya dilakukan.
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham
Kita masuk dulu ke pengertian cash flow.
Cash flow adalah nama lain dari laporan arus kas. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan untuk melacak setiap pemasukan dan pengeluaran hingga menghasilkan analisa keuangan apakah mengalami penurunan atau kenaikan dan ujung dari laporan arus kas ini adalah uang tunai (kas dan setara kas)
Laporan arus kas terdiri dari 3 akun yaitu
- Arus kas dari aktivitas operasional atau Cash flow from operating (CFO)
- Arus kas dari aktivitas investasi (cash flow from investing activities)
- Arus kas dari aktivitas pembiayaan atau pendanaan (cash flow from financing activities)
Penjumlahan dan pengurangan dari ketiga arus kas di atas akan masuk ke kas dan setara kas akhir periode. Dan akun kas dan setara kas akhir periode ini masuk ke bagian Aset lancar
Sekarang apa yang dimaksud dengan Cash Flow merah di aplikasi RTI
Cash flow merah itu berasal dari Arus kas dari operasional atau Cash flow from operating (CFO).
Materi di bawah ini saya ambil dari web https://cerdasco.com/ (Link lengkap di akhir artikel)
Arus kas dari aktivitas operasi (cash flow from operating activities) adalah pengeluaran dan pemasukan kas dari bisnis inti. Contoh komponennya termasuk pendapatan penjualan, beban produksi, gaji pegawai, beban pemasaran, dan beban umum dan administrasi.
Aktivitas operasi antar perusahaan berbeda-beda tergantung bisnis mereka.
Idealnya, perusahaan harus membukukan yang positif dari aktivitas ini.
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham
Mengapa arus kas dari aktivitas operasi penting
Pertama, memberi gambaran seberapa sukses perusahaan dalam menghasilkan uang dari aktivitas utama mereka.
Bagian ini secara tidak langsung mencerminkan keunggulan kompetitif dan efisiensi operasional perusahaan.
Kedua, memberitahu seberapa baik perusahaan dalam mengkonversi laba menjadi uang tunai. Memanipulasi arus kas operasi lebih sulit dibandingkan dengan laba bersih perusahaan. Laba bersih dipengaruhi oleh item-item non kas seperti depresiasi atau amortisasi.
Untuk mengukur kualitas earning perusahaan, bisa dengan cara membandingkan arus kas bersih dari aktivitas operasi dengan dengan laba bersih.
Ketiga, arus kas dari aktivitas operasi yang positif berarti perusahaan memiliki sisa uang untuk pengeluaran non-operasi. Misalnya mereka dapat menggunakannya untuk melunasi utang, membayar dividen, atau membiayai ekspansi di masa depan.
Sebaliknya, jika arus kas negatif, perusahaan harus mengandalkan sumber lain untuk membiayai beberapa kegiatan operasi. Itu mungkin dengan menerbitkan surat utang atau saham. Atau, perusahaan menjual beberapa aset tetap mereka. Dan jika berlangsung lama, itu mengindikasikan masalah serius pada bisnis perusahaan.
Sudah mulai paham kan?
Sekarang kembali ke pertanyaan bagaimana jika kita menemukan suatu saham yang memiliki cash flow merah?
Jawabnya adalah
1. cek kembali ke kuartal sebelumnya atau tahun sebelumnya.
Jika kita menemukan saham yang memiliki cash flow merah di kuartal 3 maka coba kita cek kuartal 2 di tahun yang sama perusahaan tersebut atau kita bisa juga cek kuartal 3 tahun sebelumnya
Seperti contoh dibawah ini
Ternyata cash flow merah terjadi di kuartal 3 tahun 2021, sedangkan kuartal 3 tahun 2020 ada cash flow sebesar Rp 32Milyar.
Untuk lebih meyakinkan lagi kita juga bisa cek di kuartal 2 tahun yang sama atau tahun 2021.
2. Perhatikan apa yang berubah secara signifikan dari komponen arus kas operasi.
Secara sepintas yang terjadi perubahan secara lumayan signifikan adalah pembayaran kas kepada pemasok dan penerimaan restitusi pajak.
Untuk pembayaran kas kepada pemasok bisa dilihat lanjutannya di bagian aset lancar –persediaan dan biaya dibayar dimuka (jika dalam arus kas melonjak tinggi maka 2 elemen ini juga seharusnya naik)
Perhatikan bagian persediaan dan biaya dibayar dimuka. Ada perubahan dan sebaiknya kita menelusuri ke bagian Catatan Laporan Keuangannya.
Untuk restitusi pajak adalah pengembalian atas pembayaran berlebih yang dilakukan oleh Wajib Pajak atau pembayaran pajak yang tidak seharusnya terutang. Untuk komponen ini bukanlah bisnis inti jadi memang sebaiknya tidak perlu diperhatikan.
3. Perhatikan kas dan setara kas
Teman-teman bisa memperhatikan bagian kas dan setara kas karena ujung dari arus kas aktivitas operasi ini adalah tentang uang tunai.
Jika bagian kas dan setara kas tetap naik maka bisa dipastikan aman-aman saja apalagi jika memang kasnya relatif besar.
Dalam perusahaan contoh memang kas dan setara kasnya menurun kalo dibanding dengan periode Desember 2020. Jadi kita bisa nantikan periode Desember 2021 apakah kasnya lebih banyak dibanding Desember 2020.
Gimana?
Sudah paham ya…
Teman-teman WAJIB WASPADA jika cash flownya per tahun merah terus (dari Q1 sampe Q4 merah). Artinya perusahaan memang boncos dalam operasionalnya.
Kalo cuma cash flow merah di 1 kuartal saja ya relatif aman saja.
Saham yang menjadi contoh dalam artikel ini saham IGAR.
“Eh sebenarnya ada lho perusahaan yang cash flownya mera terus tiap tahun tetapi perusahaannya tumbuh”…
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham
Sumber :