Artikel di bawah ini akan membahas tentang harga wajar saham IPCM (PT Jasa Armada Indonesia Tbk) tahun 2022 berdasar Laporan Keuangan Full Year 2021 yang diawali dengan
- berita,
- sekilas laporan keuangan,
- kinerja saham
- rasio penting dan
- analisa khas InveStory ID
1. Berita
Direktur Utama IPCM Amri Yusuf dalam keterangannya mengatakan bahwa eberhasilan di tahun 2021 ini tidak lepas dari upaya IPCM untuk terus merespons kondisi ekonomi global dengan memperkuat pendekatan market baru dalam rangka perluasan pasar.
Perluasan pasar dilakukan tentunya dengan tetap memberikan layanan terbaik untuk market yang telah dimiliki sehingga perseroan berhasil menambah beberapa pipeline baru di tahun 2021. Adapun langkah yang sudah dilakukan adalah dengan menambah 4 kapal tunda dengan daya 2×2200 HP, proses penambahan satu kapal tunda dengan daya 2×2200 HP dan 3 kapal pandu dengan daya 2×300 HP.
Sekadar informasi bahwa melalui siaran persnya 20/03/2022, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM), anak perusahaan Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), sukses meletakkan lunas untuk 3 kapal pandu baru dengan daya masing-masing minimal 2 x 300 HP Outboard Engine.
2. Sekilas Laporan Keuangan
Dari sisi pendapatan, IPCM mencatat kenaikan dari tahun 2020 sebesar Rp 696.5 miliar menjadi Rp 820.1 miliar di tahun 2021 atau kenaikan sebesar 17%.
Pendapatan ini diperoleh dari jasa pelayanan kapal, jasa pengangkutan, jasa pengelolaan kapal.
Jasa pelayanan kapal diperoleh dari penundaan kapal (towage) sebesar Rp 718 miliar yang memberikan kontribusi 87,6% dari total pendapatan dan pemanduan (pilotage) sebesar Rp 45 miliar yang memberikan kontribusi 5,5%, jasa pengelolaan kapal sebesar Rp 54 miliar yang memberikan kontribusi 6,6%, serta jasa maritim lainnya sebesar Rp 2,5 miliar.
Namun kenaikan pendapatan juga diimbangi dengan beban pokok pendapatan yang juga mengalami kenaikan sebesar 21%. Untungnya Beban umum dan administrasi mengalami penurunan sehingga IPCM membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 136.5 miliar dibanding tahun 2020 sebesar Rp 80.2 miliar atau setara kenaikan 70%.
EPS tahun 2021 sebesar 25.96 dibanding tahun 2020 sebesar 15.19.
Dari sisi aset ada kenaikan namun tidak signifikan karena di tahun 2020 aset IPCM sebesar Rp 1.408 triliun dan di tahun 2021 asetnya menjadi Rp 1.427 triliun.
Untuk liabilitas justru mengalami penurunan karena di tahun 2020 mempunyai hutang sebesar Rp 316.6 mliar dan di tahun 2021 menjadi 271.4 miliar.
3. Kinerja Saham
Sebenarnya jika kita kembali melihat tren EPS IPCM dari tahun 2018 relatif stabil namun entah mengapa kinerja saham dari IPCM naik turun.
Dibuka per tanggal 29 Maret 2021 di harga Rp 314 kemudian bukannya naik malah turun hingga di harga Rp 266.
Setelah dari harga Rp 266 terbang hingga puncaknya di harga Rp 444 dan kemudian terus menurun sampe di level Rp 296.
Bagi teman-teman pemula mungkin aga ngeri dengan grafik saham IPCM ini, tetapi bagi investor bisa lain cerita karena kita punya peluang untuk mendapat saham IPCM di harga relatif rendah.
4. Rasio-Rasio Penting
Harga : 296 (harga penutupan tanggal 28/03/2022)
EPS : 26 (annualized)
Book Value : 219 (annualized)
Harga Wajar : 358 (Graham Number)
MOS : 17%
PER : 11.45
PBV : 1.35
GPM : 30.22
NPM : 16.65
ROE : 11.81
5. Analisa InveStory ID
Jika menggunakan EPS 26 dan Book Value 219 maka harga wajar saham IPCM menurut Graham Number sebesar 358 berbanding dengan harga sekarang 296.
Artinya IPCM masih undervalue dengan MOS sebesar 17%.
Kesimpulan menggunakan harga Rp 296 berdasar Laporan Keuangan Full Tahun 2021
Value investing : IPCM cocok masuk sebagai saham value stock
Growth investing : IPCM tidak cocok menjadi saham growth investing.
Dividen investing : IPCM tidak cocok dijadikan dividen stock.
Core investing : IPCM belum cocok dijadikan sebagai core stock.
Sumber :