Artikel di bawah ini akan membahas tentang harga wajar saham INTP (PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk) tahun 2022 berdasar Laporan Keuangan Full Year 2021 yang diawali dengan

  • berita,
  • sekilas laporan keuangan,
  • kinerja saham
  • rasio penting dan
  • analisa khas InveStory ID

1. Berita

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) membukukan volume penjualan domestik (semen dan klinker) secara keseluruhan sebesar 18 juta ton pada tahun 2021.

Angka itu lebih tinggi 853 ribu ton atau naik 5,0% dari volume pada tahun 2020. Volume penjualan domestik untuk produk semen saja (tanpa klinker) tercatat sebesar 16,6 juta ton, lebih tinggi 352 ribu ton atau naik 2,2% dari volume tahun 2020.

Langkah lain yang dilakukan oleh manajemen adalah mengambil alih kepemilikan atas saham PT Cipta Armada Bersama (CAB) senilai Rp2,5 miliar.

Perusahaan mengambil alih CAB melalui anak usaha yaitu PT Bahana Indonor, dan PT Sari Bhakti Sejati dengan membeli saham milik PT Kapal Mini Indonesia dan Winarto Asnim.

Penyertaan modal Indocement Tunggal Prakarsa dalam CAB, diharap menunjang kegiatan usaha utama PT Bahana Indonor, khususnya dalam bidang pengangkutan barang melalui laut. CAB bergerak bidang pelayaran, menjadi entitas usaha perseroan secara tidak langsung.

Selain itu, INTP juga melakukan aksi korporasi pembelian kembali (buyback) saham dengan anggaran Rp1,19 triliun. Emiten produsen semen ini melakukan buy back lanjutan pada 7 Maret hingga 6 Juni 2022.

Direktur & Corporate Secretary Indocement Oey Marcos mengatakan, program buy back ini diyakini tidak berdampak terhadap penurunan pendapatan perseroan. Aksi ini juga tidak akan berimbas negatif terhadap keuangan, meski dana yang dimanfaatkan bersumber dari kas internal.

2. Sekilas Laporan Keuangan

Tahun 2021 ini INTP mencatat pendapatan netosebesar Rp 14,77 triliun, atau tumbuh 4,14%dibanding penjualan tahun 2020 yang senilai Rp 14,18 triliun.

Meningkatnya pendapatan ini diakibatkan oleh naiknya penjualan semen 3,75 persen menjadi Rp13,9 triliun, dari Rp13,4 triliun. Kinerja penjualan segmen beton siap pakai perseroan juga tercatat naik dari Rp1,04 triliun di 2020, menjadi Rp1,06 triliun atau naik 2,69%. Kemudian pendapatan dari tambang agregat juga meningkat 431,6% menjadi Rp150,2 miliar, dari Rp28,2 miliar.

Di sisi lain, sejumlah beban INTP turut meningkat. Salah satunya beban pokok pendapatan pada tahun lalu yang meningkat sebesar 6,3% dari semula Rp 9,07 triliun menjadi Rp 9,64 triliun. Kenaikan ini seiring peningkatan volume penjualan dan tingginya biaya energi, terutama dari harga batubara.

Dus, Indocement membukukan laba bersih senilai Rp 1,78 triliun di tahun lalu. Keuntungan emiten produsen semen merk Tiga Roda ini menurun tipis 0,99% dari realisasi laba bersih tahun 2020 sebesar Rp 1,80 triliun.

Adapun hingga akhir 2021 perseroan mencatatkan penurunan jumlah aset menjadi Rp26,1 triliun, dari Rp27,3 triliun di akhir 2020. Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan naik menjadi Rp5,5 triliun di akhir Desember 2021, dari Rp5,16 triliun di akhir Desember 2020.

Jumlah ekuitas perseroan tercatat turun dari Rp22,17 triliun di akhir 2020, menjadi Rp20,6 triliun di akhir 2021.

3. Kinerja Saham

Melihat kinerja INTP memang tidaklah istimewa namun bisa dibilang stabil.

Oleh karena itu kinerja sahamnya juga relatif sama. Per tanggal 29 Maret 2021 harganya masih di kisaran Rp 13000 dan per tanggal 25 Maret 2022 harganya hanya Rp 10975 alias terjadi penurunan 15%.

Apakah dengan harga sekarang sudah layak invest?

Jujur kalo menurut saya belum karena

– sudah jauh di atas harga wajarnya

– jika menggunakan harga Rp 10975 maka div yieldnya hanya sekitar 5%

– harganya secara nominal sudah mahal

Jadi bisa ditunggu di kisaran harga wajarnya atau kisaran Rp 8800. Trus kalo enggak pernah turun ke harga itu gimana? Ya cari lain saja kan emiten ada 700an lebih.

4. Rasio-Rasio Penting

Harga : 10975 (harga penutupan tanggal 25/03/2022)

EPS : 486 (annualized)

Book Value : 5602 (annualized)

Harga Wajar : 7827 (Graham Number)

MOS : -29

PER : 22.59

PBV : 1.96

GPM : 34.70

NPM : 12.11

ROE : 8.67

5. Analisa InveStory ID

Jika menggunakan EPS 486 dan Book Value 5602 maka harga wajar saham INTP menurut Graham Number sebesar 7827 berbanding dengan harga sekarang 10975.

Artinya INTP sudah melebihi harga wajarnya.

Kesimpulan menggunakan harga Rp 10975 berdasar Laporan Keuangan Full Tahun 2021

Value investing : INTP cocok masuk sebagai saham value stock

Growth investing : Dengan melihat kinerja EPS 4 tahun terakhir terlihat bahwa INTP memiliki kinerja yang stabil saja sehingga tidak cocok dijadikan saham growth investing.

Dividen investing : Sepertinya INTP belum begitu cocok dijadikan sebagai div stock jika mengacu di harga Rp 10975.

Namun jika kita bisa membeli INTP di harga wajarnya atau kisaran Rp 8000 maka INTP baru layak menjadi dividen stock.

Core investing : Dengan melihat kinerja dan dividen yang dibagikan, maka menurut kami INTP ini lebih cocok dijadikan core stock.

Sumber :

1. https://investasi.kontan.co.id/

2. https://www.idxchannel.com/

3. https://market.bisnis.com/

4. https://economy.okezone.com/

5. https://www.idxchannel.com/

(Sudah dibaca 635 kali, Yang membaca hari ini 1 orang)
Share:

Yuk share pendapatmu di bawah ini