Artikel di bawah ini akan membahas tentang harga wajar saham BMRI Tahun 2021 Full Year yang diawali dengan
- berita,
- sekilas laporan keuangan,
- kinerja saham
- rasio penting dan
- analisa khas InveStory ID.
Jika kita melihat sekilas EPS Bank Mandiri, maka akan terlihat sepintas bahwa kinerjanya seperti menurun dari tahun 2018 hingga tahun 2020. Mungkin khusus tahun 2020 bisa dikecualikan karena memang ada pandemi.
Namun jika melihat tahun 2018 ke tahun 2019 terjadi penurunan EPS yang lumayan banyak yaitu kisaran 45%. Untungnya dari tahun 2020 ke tahun 2021 kinerja BMRI meningkat sebesar 63%.
Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham
1. Berita
Akhir tahun 2021 ini Bank Mandiri menobatkan dirinya sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia yaitu Rp 1.725.6 atau meningkat sebesar 11.9% dari tahun 2020 senilai Rp 1541T.
Tidak heran karena Bank Mandiri merupakan BMRI merupakan bank komersial milik pemerintah yang menawarkan produk dan jasa perbankan yang lengkap termasuk korporasi, komersial, UKM dan mikro, konsumer, internasional, dan treasury yang memiliki 11 anak usaha di antaranya adalah PT Bank Syariah Indonesia, PT Bank Mandiri Taspen, PT Mandiri Tunas Finance, PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, PT AXA Mandiri Financial Services, dan PT Mandiri Sekuritas. Beberapa di antaranya merupakan market leader di industri seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Mandiri Sekuritas.
Melihat kinerja yang semakin kinclong, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo membeberkan tiga strategi pokok yang akan digarap perseroan pada 2022.
Pertama, beyond lending. Strategi ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan fee based income dan juga dana murah atau CASA ratio.
Kedua, sifting growth to high yield assets. Bank Mandiri tentu akan mempertahankan identitasnya sebagai wholesale yang dominan.
Ketiga, Bank Mandiri akan melakukan deeper dive into retail ecosystem. Di mana, Bank Mandiri memiliki retail customer yang sangat besar dengan jumlah kurang lebih 30 juta customer.
Sigit menambahkan, Bank Mandiri menargetkan kredit tahun ini tumbuh diatas 8% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh dikisaran 8%-10. Bank ini akan berupaya menjaga rasio dana murah dikisaran 73%-75% sehingga biaya dana bisa tetap terjaga rendah.
Sementara dari sisi profitabilitas, Bank Mandiri memproyeksikan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) akan berada di atas level 5% tahun ini.
2. Sekilas Laporan Keuangan
BMRI telah merilis laporan keuangan full year tahun 2021 dan hasilnya sangat istimewa seperti bank plat merah lainnya.
Dari sisi aset jelas bertumbuh sebesar 11.9% menjadi Rp 1.725T dan menjadikannya sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Di bagian laba bersih, BMRI mencatat pertumbuhan sebesar 66.88% atau dari Rp 16.79T di tahun 2020 menjadi Rp 28.02T di tahun 2021 yang berujung dengan naiknya EPS atau earning per share menjadi Rp 601 di tahun 2021 dibanding Rp 360 di tahun 2020 atau sebanding dengan kenaikan sebesar 66.09%.
Dan di bagian arus kas aktivitas operasional, BMRI mencatat kas sebesar Rp 129T dibanding Rp 109T di tahun 2020.
Baca : Jika Cash Flow Merah Apa Yang Sebaiknya Dilakukan? (Ada Contoh Sahamnya)
3. Kinerja Saham
Sekali bahwa BMRI merupakan bank dengan aset terbesar di Indonesia yang artinya Bank Mandiri jelas masuk sebagai anggota core stock. Dan mengharap imbal hasil yang besar di core stock sebenarnya agak susah.
Namun berbeda dengan BMRI ini. Jika kita perhatikan di tanggal 17 februari 2021, harga BMRI di angka Rp 6350 dan sekarang per tanggal 16 Februari 2022 harga BMRI berada di kisaran Rp 7850.
Artinya ada kenaikan sebesar 23.62%. Sangat lumayan.
Bahkan jika kita lebih jeli lagi akan ada kesempatan saat BMRI menyentuh harga Rp 5650 di tanggal 20 Mei 2021.
Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham
4. Rasio-Rasio Penting
Harga : 7850 (harga penutupan tanggal 16/02/2022)
EPS : 601 (annualized)
Book Value : 4807 (annualized)
Harga Wajar : 8062 (Graham Number)
PER : 12.94X
PBV : 1.63X
GPM : –
NPM : –
ROE : 12.62%
5. Analisa InveStory ID
Jika menggunakan EPS 601 dan Book Value 4807, maka harga wajar saham BMRI menurut Graham Number sebesar 8062 berbanding dengan harga sekarang 7850.
Sebenarnya masih masuk ke undervalue tetapi Margin of Safetynya hanya 3% jadi terlalu kecil.
Bagaimana jika melihat dari sisi PER atau PBV?
Jika melihat PER di angka 12.94X dan PBV sebesar 1.63X sebenarnya sudah masuk ke fairvalue juga karena berdasar Graham Number PER maksimalnya 15 dan PBV maksimalnya 1.5.
Kesimpulan menggunakan harga Rp 7850 berdasar Laporan Keuangan Full Tahun 2021 :
Value investing : Sudah terlalu mepet untuk MOSnya sehingga tidak cocok sebagai value investing.
Growth investing : Memang kinerja BMRI meningkat signifikan tetapi dengan perusahaan sebesar BMRI tentu saja kinerjanya tidak akan selincah perusahaan yang masuk ke middle cap sehingga BMRI ini juga tidak cocok sebagai growth stock.
Dividen investing : Dengan div yield rata-rata di kisaran 2 sampai 3% jelas menjadikan BMRI bukanlah saham dividen stock.
Core investing : BMRI jelas masuk ke saham bluechip dengan kinerja yang stabil. Namun melihat kinerja EPS 4 tahun terakhir dan besaran dividen yang hanya menyentuh 3% membuat BMRI kurang cocok juga menjadi saham core stock.
Masih ada kok perusahaan yang masuk ke bluechip, kinerja meningkat dan membagi dividen di kisaran 5%.
Baca : Berapa Target Cuan/Return Yang TEPAT Buat Investor Pemula?
Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham
Sumber :
1. https://keuangan.kontan.co.id/
2. https://finansial.bisnis.com/