Artikel di bawah ini akan membahas tentang harga wajar saham DMAS (PT Puradelta Lestari Tbk) tahun 2022 berdasar Laporan Keuangan Full Year 2021 yang diawali dengan

1. Berita,

2. Sekilas laporan keuangan,

3. Kinerja saham

4. Rasio penting dan

5. Analisa khas InveStory ID

1. Berita

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mengantongi pra penjualan atawa marketing sales sebesar Rp 1,76 triliun di sepanjang tahun 2021. Capaian ini ditopang penjualan lahan industri yang mencapai Rp 62,5 hektare (ha).

Direktur dan Sekretaris Puradelta Lestari Tondy Suwanto mengungkapkan, sektor otomotif dan sektor data center merupakan kontributor utama dari penjualan lahan industri itu.

Asal tahu saja, pencapaian marketing sales DMAS sepanjang tahun 2021 itu meleset dari target dan mencerminkan 88% dari target. Sebelumnya, DMAS memasang target pra penjualan sebesar Rp 2 triliun.

Di tahun 2022, DMAS menargetkan pendapatan pra penjualan atau marketing sales senilai Rp 1,8 triliun. Hal yang membuat Tondy yakin karena di awal tahun 2022 masih ada permintaan lahan industri sekitar 70 hektare (ha).

Target marketing sales tersebut terutama ditopang oleh

  • penjualan lahan industri seperti data center, industri otomotif, industri pangan, industri rumah tangga,
  • penjualan lahan
  • produk hunian dan komersial.

Puradelta Lestari sudah menyiapkan sebuah zona khusus di kawasan industri GIIC Kota Deltamas yang didedikasikan untuk industri data center maupun industri-industri serupa.

Zona khusus ini dilengkapi dengan kehandalan pasokan listrik premium yang optimal dan serat optik privat yang memberikan keamanan data terhadap data yang dikelola masing-masing pelanggan data center.

“Hal ini menjadi keunggulan utama bagi kawasan industri GIIC Kota Deltamas untuk menarik calon pelanggan data center,” kata Tondy Suwanto.

Ia menambahkan berbekal fasilitas dan utilitas yang terus disempurnakan tersebut, kawasan industri GIIC Kota Deltamas siap menjadi pusat data center terdepan dan terbaik di Indonesia.

Permintaan akan lahan atau produk hunian dan komersial juga diperkirakan akan meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan industri di Kota Deltamas dan sekitarnya. Dengan perkembangan aktivitas yang pesat di Kota Deltamas, Perseroan akan terus mengembangkan kawasan hunian dan komersialnya di Kota Deltamas dengan mempertimbangkan permintaan pasar.

2. Sekilas Laporan Keuangan

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) sepanjang 2021 hanya membukukan laba bersih senilai Rp714,74 miliar, padahal setahun sebelumnya perseroan berhasil meraup hingga Rp1,35 triliun.

Penurunan laba bersih tersebut dipengaruhi oleh jumlah pendapatan usaha yang anjlok menjadi Rp1,44 triliun dari Rp2,63 triliun pada 2020.

Sementara itu, beban pokok pendapatan DMAS di 2021 tercatat senilai Rp594,2 miliar atau jauh lebih rendah dibanding setahun sebelumnya yang mencapai Rp1,01 triliun.

Direktur dan Sekertaris Perusahaan DMAS, Tondy Suwanto dalam keterangan resmi Deltamas mengatakan, segmen industri menjadi kontributor utama pendapatan usaha DMAS, dengan sumbangan sebesar Rp1,18 triliun.

Segmen hunian dan komersial masing-masing menyumbang Rp125 miliar dan Rp117 miliar, segmen hotel menyumbang Rp11 miliar. Sementara itu, segmen sewa menyumbang Rp8 miliar.

Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021 tercatat senilai Rp730,9 miliar atau jauh lebih rendah dibanding periode yang sama di 2020 sebesar Rp1,36 triliun.

Besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp714,74 miliar jauh lebih rendah dibanding tahun 2020 sebesar Rp1,35 triliun atau menuruns sebesar 47%.

Melalui hasil tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih per saham sebesar Rp 14,83. Dari sisi fundamental, jumlah aset Perseroan per 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp 6,11 triliun, lebih rendah Rp 638 miliar atau 9,5% dibandingkan dengan jumlah aset per 31 Desember 2020 sebesar Rp 6,75 triliun.

Hal ini utamanya disebabkan penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 776 miliar. Posisi kas bersih Perseroan per 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp 599 miliar, menurun Rp 776 miliar dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2020 sebesar Rp 1,38 triliun. Penurunan posisi kas bersih terutama disebabkan oleh pembagian dividen tunai yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2021 sejumlah Rp892 miliar

Namun DMAS bisa menekan liabilitas menjadi Rp762,77 miliar dari Rp1,22 triliun per 31 Desember 2020 lebih rendah Rp 461 miliar atau 37,7%. Hal ini terutama disebabkan penurunan liabilitas kontrak Perseroan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sebesar Rp 479 miliar dari Rp 970 miliar per 31 Desember 2020 menjadi Rp 491 miliar per 31 Desember 2021.

Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp5,35 triliun atau lebih rendah dibanding per akhir Desember 2020 yang sebesar Rp5,53 triliun.

3. Kinerja Saham

Kinerja perusahaan untuk tahun periode 2021 lumayan buruk karena laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk menurun sebesar 47%.

Dan penurunan kinerja ini ternyata juga diaminkan oleh market dengan kondisi sideways sepanjang tahun seperti terlihat di gambar.

Dibuka per tanggal 09 April 2021 dengan harga Rp 244 kemudian DMAS mengalami penurunan hingga berada di harga 174.

Kembali menguat ke harga tertinggi di kisaran Rp 236 kemudian terus menurun hingga berada di harga Rp 180 per tanggal 08 April 2022.

Penurunan ini berarti sebesar 26%.

4. Rasio-Rasio Penting

Harga : 180 (harga penutupan tanggal 08/04/2022)

EPS : 15 (annualized)

Book Value : 111 (annualized)

Harga Wajar : 194 (Graham Number)

MOS : 7%

PER : 12.14

PBV : 1.62

GPM : 58.76%

NPM : 49.61%

ROE : 13.36%

5. Analisa InveStory ID

Jika menggunakan EPS 15 dan Book Value 111 maka harga wajar saham DMAS menurut Graham Number sebesar 194 berbanding dengan harga sekarang 180.

Artinya DMAS masih undervalue walopun dengan MOS hanya 7%. Kita anggap memasuki fair valuenya saja ya.

Kesimpulan menggunakan harga Rp 180 berdasar Laporan Keuangan Full Tahun 2021

Value investing : DMAS cocok sebagai saham value stock

Growth investing : Jika melihat EPS mulai tahun 2018 hingga 2021 ini, DMAS belum layak masuk sebagai growth stock.

Dividen investing : Sebenarnya dividen DMAS untuk beberapa periode terakhir lumayan besar tetapi melihat tipikal DMAS yang seperti perusahaan properti membuat kinerjanya relatif tidak stabil dan ujungnya dividen yang dibagikan juga naik turun.

Core investing : DMAS belum layak menjadi saham core investing.

Apakah DMAS layak investasi? Menurut saya tergantung dengan kinerja DMAS di tahun 2022 ini. Walopun begitu secara sekilas kinerja tahun 2022 ini akan sama dengan kinerja tahun 2021 karena target marketing sales DMAS di tahun 2022 ini adalah Rp 1.8 Triliun.

Artinya kita bisa membeli DMAS di harga kurang dari Rp 170 agar MOSnya lebih maksimal.

Apakah bisa menjadi turn around stock? Jika melihat target 2022 maka sepertinya tidak karena kinerjanya relatif sama kecuali DMAS bisa menekan beban-beban yang timbul.

Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?

Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar

Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di

Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham

Sumber :

1. https://www.beritamoneter.com/

2. https://industri.kontan.co.id/

3. https://investasi.kontan.co.id/

4. https://industri.kontan.co.id/

(Sudah dibaca 2,799 kali, Yang membaca hari ini 1 orang)
Share:

Yuk share pendapatmu di bawah ini