PT Unilever Indonesia Tbk atau UNVR telah melaksanakan RUPST dan salah satu hasilnya adalah terkait pembagian dividen untuk tahun buku 2021.

Diinformasikan bahwa dividen total UNVR sebesar Rp 160 dengan rincian Rp 66 sudah dibagikan sebagai dividen interim yang dibayarkan tanggal 16 Desember 2021 dan sekarang dibagikan dividen final sebesar Rp 84 dengan cumdate tanggal 23 Juni 2022.

Dengan harga pembukaan tanggal 15 Juni 2022 sebesar Rp 4750 maka div yield UNVR periode kali ini adalah 1.7%.

Ada kabar lain terkait laba bersih Q1 2022 UNVR yaitu tentang materi paparan publik yang dipublikasikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa pertumbuhan tersebut belum menyertakan penyesuaian biaya Central Service Fee.

Dari materi paparan publik yang dipublikasikan oleh Manajemen, pada halaman 15 disampaikan bahwa pertumbuhan laba bersih pada kuartal I/2022 hanya sebesar 4,8 persen jika mengikutsertakan penyesuaian biaya Central Service Fee,” kata Principal Advisor Nilzon Capital John Octavianus.

Jika tidak menyertakan Central Service Fee maka pertumbuhan laba bersih mencapai 19,02 persen secara tahunan menjadi Rp2,02 triliun pada kuartal I/2022 dari Rp1,69 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Menurut John, pertumbuhan laba yang dilaporkan UNVR di kuartal I/2022 tidak sustainable dan akan menjadi bumerang jika manajemen tidak bisa menjaga ekspektasi investor.

Dapatkan Harga Wajar Saham Terbaru Di Channel Tele berikut GRATIS

Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar

Presiden dan Principal Advisor Nilzon Capital Frizon Akbar Putra mengemukakan pihaknya mendapati bahwa beban biaya jasa dan enterprise solution service (ETS) hilang dari laporan keuangan kuartal I/2022 UNVR. Biaya ini sejatinya dilaporkan secara konsisten oleh Unilever dan dibayarkan ke pihak afiliasi Unilever Europe Business Center B.V.

“Kami menemukan hal yang sangat menarik dari laporan keuangan UNVR pada kuartal I/2022 yang baru saja terbit. Kenaikan laba sebesar 19,03 persen YoY ternyata hampir seluruhnya bukan disebabkan oleh kesuksesan operasional, melainkan karena hilangnya beban biaya jasa dan ETS secara mendadak dari laporan keuangan,” kata Frizon melalui siaran pers, Senin (9/5/2022).

Hal ini sejalan dengan tulisan dari StockGuide ID tentang UNVR di artikel yang dipublish tanggal 30 April 2022 disini

Beban umum dan administrasi berhasil ditekan sebesar 52.6% dan penekanan terbesar berada di bagian Merek, teknologi dan biaya jasa dan biaya enterprise technology solutions yang ditekan dari Rp 740 miliar menjadi Rp 419 miliar.

Untuk detail terkait biaya enterprise technology solutions bisa dilihat di bawah ini

Secara konsep adalah UNVR membayar bisa jasa ini ke Unilever Europe Business Centre B.V. (UEBC).

Layanan  ETS mencakup layanan terkait dengan

  • bisnis dan keuangan (business and finance services);
  • karyawan dan sumber daya manusia (employee/human resources services);
  • informasi dan analisis (information and analytics services),
  • pasokan (supply services) dan
  • program baru/inovasi (new programmes/innovations services).

Untuk membaca terkait informasi tentang biaya jasa ETS bisa dibaca di link ini.

Penghematan terbesar ada di poin ETS ini sehingga kita perlu menunggu LK Q2 2022 untuk mengetahui kelanjutan story dari ETS ini.

Teman-teman bisa juga membaca detail pembahasan tentang Laporan Keuangan di web StockGuide.ID

Sumber :

1. https://market.bisnis.com/

(Sudah dibaca 512 kali, Yang membaca hari ini 1 orang)
Share:

Yuk share pendapatmu di bawah ini