Tanggal 29 Juni 2022 kemaren ada satu RUPS yang menurut pengamatan saya benar-benar ditunggu oleh para investor maupun trader yaitu RUPS SMDR.

Kenapa ditunggu karena ada potensi dividen besar yang akan dibagikan menurut “PERHITUNGAN INVESTOR”.

Mereka menghitung-hitung hanya berdasar KEINGINAN mereka dan PENGHARAPAN mereka saja seperti layaknya berharap dividen dari para emiten coal.

Mereka dengan SOK YES berharap

  • dividen sekian karena laba sekian
  • dividen sekian karena sudah tidak perlu expansi
  • dividen sekian karena biar para investor ini tetap sayang dengan emitennya.

Tapi bolehkan berharap dan menuntut begitu? Boleh saja kok…Sante saja..

Kemudian kabar bagaikan badai laut datang.

Dividen yang dibagikan hanya Rp 50 yang artinya div yield saat dividen diumumkan hanyalah 1.6% (menggunakan harga Rp 3080).

Alhasil kekecewaan datang, sumpah serapah keluar dan harganya ARB.

Siapa yang salah?

Manajemenkah karena tidak membagi dividen besar?

Manajemenkah karena tidak memenuhi NAFSU investor teri?

Atau investor inilah yang sok asyik menginginkan dividen besar hanya karena melihat laba yang besar?

Yuk kita bedah sederhana saja dari sudut pandang manajemen yang menurut mereka tidak sayang dengan investor karena dividennya kecil.

Sekarang kita lihat dividen SMDR sejak tahun 2000 ya baik perhitungan sebelum stock split maupun yang sudah stock split. Perhitungan di bawah ini saya kutip dari postingan om Asmarsis disini

Gimana?

Dividen periode tahun 2022 dari laba 2021 ini paling besar bahkan sudah naik 100% dari dividen tertinggi SMDR tahun 2016 yang hanya Rp 500.

Jelas terlihat kan kalo MANAJEMEN SAYANG DENGAN KALIAN tapi kalian saja yang NGELUNJAK.

Bahkan Pak Bani mengeluarkan statement seperti ini

Tapi ini adalah keputusan yang terbaik bagi perusahaan, bagi pengembangan perusahaan dan sudah bisa dilihat dengan adanya hasil di lima bulan pertama 2022

Tentu perusahaan akan mempunyai kapasitas yang jauh lebih longgar lagi di tahun depan untuk bisa lebih memenuhi ekspektasi pasar (dividen yang besar). Dan juga sebenarnya ini target kita juga, kita ingin terus melakukan improvement ini dan kalau dilihat salah satu yang konsisten yang dilakukan SMDR adalah bagaimana bisa memberikan alokasi dividen

Sekarang coba tanyakan ke investor yang pegang SMDR sejak tahun 2020 atau di harga Rp 129?

Mereka sudah dapat div yield 38.7%

Tapi kenapa hanya Rp 50?

Manajemen mau foya-foya ya?

Manajemen mau foya-foya atau enggak itu sudah bukan urusan kita dan perlu kita ingat bahwa kita bisa tau kebiasaan manajemen atau PSP dengan memperhatikan laporan keuangan dari tahun ke tahun kok.

Ada lho manajemen yang beli mobil mewah pake uang emiten. Tapi sekarang kita liat apakah manajemen SMDR melakukan hal-hal seperti itu selama ini?

Manajemen mau bayar tunjangan besar-besar ya?

Kalo iya memang kenapa, kan mereka sudah berjuang dan sudah bertahan terlebih di era pandemi kemaren. Self reward dikit kan ya gpp.

Trus investor ritel dapet apa?

Ya dapat dividen kalo memang dibagikan oleh manajemen dan nyatanya dibagi juga kan, terbesar juga.

Dapat capital gain bagi yang mau SABAR.

Boleh cuap-cuap juga kok, urusan nanti disetujui atau enggak itu urusan lain.

Nah sekarang coba kita mawas diri dan kembali berkaca apa sih prinsip berinvestasi :

1. Pahami bisnisnya

Bagian ini sangat penting dilakukan bahkan sebelum teman-teman membaca rasio-rasio atau membaca laporan keuangannya.

Fungsinya adalah biar kita tau apa saja kemungkinan yang akan dilakukan oleh manajemen, bagaimana prospeknya.

Ini contoh memahami bisnis dan memahami langkah manajemen

MDKI Siap Masuk Ke Bisnis Mortar Dan PCC. Apa Alasannya & Bagaimana Prospeknya?

2. Pahami laporan keuangannya

Dari memahami bisnis kita akan tau ceritanya di laporan keuangan yang tertulis per kuartal.

Dari laporan keuangan maka kita akan tau style dari manajemen.

Tapi saya tidak paham cara membaca laporan keuangan, gimana donk?

Monggo sudah saya tuliskan poin-poin apa saja yang perlu diperhatikan

7 Bagian Laporan Keuangan Yang WAJIB Diperhatikan Oleh Investor PEMULA

3. Pahami GCGnya

Ada banyak investor yang menaruh GCG ini dipaling atas dan seharusnya memang begitu.

Tetapi bagi saya memahami GCG cukup membaca lap keu dari tahun ke tahun sudah cukup kok karena dengan sendirinya sudah tau kebiasaan dari GCG atau manajemen.

Yang unik adalah ada investor rese yang kadang “merasa” lebih tau dari manajemen atau GCG.

Mereka mengulas ini itu, sebaiknya ini sebaiknya itu, eh harga sahamnya ambles dia jual….

4. TIDUR

Udah cukup itu aja kok.

Berarti tidak ada berinvestasi saham tapi menuntut manajemen sesuai dengan keinginan nafsu kita? Tidak ada kecuali kalian adalah PSP.

Manajemen aja enggak bisa apalagi elu?

Contohnya kemaren pas PTBA, ada pengendali yang memveto keputusan dari manajemen terkait dividen.

Ingat ya kalian bukanlah MIND ID yang bisa “semena-mena” menginginkan dividen 100% dengan menggunakan kekuatan pengendali ya.

Kalian itu

Sudah pegang lot kecil, beli baru kemaren tapi suaranya kenceng dan nafsunya banyak. Giliran harga sahamnya turun langsung jual.

Kabar baiknya adalah SMDR bukukan pendapatan mencapai US$ 440,8 juta hingga Mei 2022. Jumlah itu melesat 95% dibandingkan dengan lima bulan pertama di tahun 2021 yang hanya US$ 226,2 juta.

Berarti kinerja EPS Q2 2022 jelas melesat

Tapi apakah harga sahamnya ikut melesat? Bisa iya bisa tidak.

Berapa sih harga wajarnya SMDR per Q1 2022? Baca disini ya SMDR Akan Stock Split 1:10, Apa Efeknya, Berapa Harga Asli Dan Valuasi SMDR?

Dapatkan analisa saham GRATIS Via Telegram di

Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?

Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar

Sumber :

1. https://investasi.kontan.co.id/

2. https://investor.id/

(Sudah dibaca 4,704 kali, Yang membaca hari ini 1 orang)
Share:

Yuk share pendapatmu di bawah ini