
Akhir-akhir ini saham IPO menjadi semacam primadona bagi para orang-orang yang terjun di bursa saham baik untuk trader maupun investor sehingga banyak orang yang mencari tau cara membeli saham IPO.
“Jaminan” cuan alias ara di hari-hari perdana menjadi alasan kenapa saham E-IPO selalu laris manis.
Bahkan beberapa saham E-IPO terjadi lonjakan permintaan alias banyak yang pesan dibanding saham yang beredar.

Namun pertanyaannya apakah semua saham IPO ini menawarkan cuan? Hampir semua iya (hampir 90% hari pertama langsung ARA) walopun memang kemaren ada saham yang di hari pertama langsung terjun…



Dari persentase yang lumayan tinggi ini membuat semua orang berlomba-lomba untuk membeli saham IPO.
Ada yang membeli karena harapan cuan di hari-hari pertama IPO
Ada yang membeli karena memandang memang kinerjanya bagus
Ada yang membeli karena ikut-ikutan saja.
Nah kali ini saya ingin
A. memberi panduan cara membeli saham IPO di web e-ipo.co.id
B. memberi sedikit memberikan gambaran bagi teman-teman tentang apa saja yang sebaiknya diperhatikan saat akan ikut membeli saham IPO
A. Panduan cara membeli saham IPO di web e-ipo.co.id
Panduan ini bisa digunakan oleh semua sekuritas karena sebenarnya di halaman web e-ipo.co.id ada pilihan sekuritasnya langsung.
1. Masuk ke web https://www.e-ipo.co.id/id
2. Daftar seperti biasa. Setelah selesai set password maka kalian harus verifikasi Perantara Pedagang Efek.
3. Saat masuk di halaman Permintaan SRE pilih yang atas jika kalian sudah memiliki SID
Di langkah ini artinya kalo memilih pilihan yang pertama kalian harus sudah mempunyai sekuritas ya.
4. Isikan Partisipan dan SID
SID biasanya ada di profil masing-masing aplikasi yang kita gunakan untuk membeli saham.
Anggap saja sampai bagian ini semua sudah bisa ya.
(Pastikan kalian membaca lengkap artikel ini ya agar kalian bisa tau mana emiten yang sebaiknya dibeli sahamnya dan perhatikan jadwal dan mekanisme penjatahan masing-masing emiten
Di saham IPO ada beberapa jadwal yang wajib diperhatikan yaitu (saya menggunakan saham BOBA sebagai contoh acuan) :
- Book Building (Masa Penawaran Awal)
Yaitu masa penawaran awal merupakan tahap di mana minat atau penawaran yang disampaikan oleh investor melalui e-IPO selama masa penawaran awal akan dikumpulkan dan menjadi dasar penentuan harga penawaran perdana yang akan digunakan oleh Perusahaan dan Underwriter.
Di periode ini akan ada rentang tanggal dan rentang harga seperti contoh di saham BOBA ini
05 Oct 2021 – 11 Oct 2021
IDR 250 – IDR 280
Disini para pemesan saham IPO bisa melakukan penawaran dengan harga yang ada. Umumnya orang langsung memesan menggunakan harga atas ( dalam kasus saham BOBA di harga Rp 280)
Contoh saya ikut memesan saham MTEL di masa book bulding
- Offering (Masa Penawaran Umum)
Tahap offering merupakan tahap di mana kita dapat menyampaikan pesanan saham perdana sesuai dengan harga penawaran perdana yang telah ditentukan saat masa book building.
Jika pesananmu menggunakan harga rendah maka otomatis tertolak dan harus memesan kembali di masa offering ini (misal saat masa book building hanya menuliskan harga Rp 250).
Sedangkan apabila harga yang kita pesan saat masa book building sesuai dengan harga offering maka investor harus membaca prospektus dan melakukan konfirmasi telah membaca prospektus.
26 Oct 2021 – 28 Oct 2021
IDR 280
Jika misal ternyata kita sudah memesan menggunakan harga tertinggi tetapi harga offering lebih rendah maka kita tetap bisa ikut meneruskan proses penawaran.
Saat ordermu di masa Book Building disetujui akan mendapat email yang isinya seperti ini
Hi (nama saya), Selamat!, order anda di Periode Book Building dengan kode pesanan MTEL-PB-00036103 telah masuk ke periode Penawaran Umum. Mohon untuk segera melakukan konfirmasi pesanan dan menyediakan dana paling lambat sebelum batas akhir pemesanan sesuai waktu yang ditentukan dalam Prospektus Final, serta melakukan konfirmasi bahwa anda telah membaca Prospektus final yang tersedia di Sistem Penawaran Umum Elektronik. Ikuti link berikut untuk informasi lebih lanjut.
Jika kalian masuk ke link yang ada maka akan ada perintah seperti di gambar di bawah ini
- Allotment (Closing)
Setelah masa penawaran efek berakhir, proses selanjutnya adalah penjatahan atau alokasi efek atas pesanan yang disampaikan oleh investor.
Di momen ini RDN kita akan dipotong sesuai dengan jumlah pesanan kita.
- Distribution
Setelah tahap penjatahan pada e-IPO, selanjutnya dilakukan proses distribusi efek kepada investor yang melakukan pemesanan sesuai dengan hasil penjatahan
- Listing Date
Saham sudah diperjualbelikan di market secara resmi.
Sudah paham…
5. Pilih saham yang ipo yang akan dibeli
6. Klik Pesan di menu kanan atas
7. Isikan nama sekuritas, harga penawaran dan lotnya
Untuk harga penawaran rentang 230 sampai 300 karena saya membeli saat masa book building.
8. Pastikan semua data sudah siap kemudian klik Simpan
Setelah klik Simpan nanti kita dimintai kode OTP yang terhubung langsung dengan no handphone yang sudah didaftarkan dan jika sudah mengisi kode OTP halaman akan langsung menuju ke Order Aktif
Tunggu sampai masa penjatahan apakah kita akan dapat atau tidak.
Catatan :
Saat masa book bulding semua proses pembelian kita pasti disetujui (submitted) jika memenuhi kriteria pembelian namun belum tentu dapat jatah.
Setelah kalian paham tentang cara membelinya, saya akan menjelaskan sedikit tentang panduan memilih saham ipo
B. Panduan memilih saham ipo
Langkah kedua yaitu memilih saham IPO.
Dalam 1 tahun bisa ada 10 emiten lebih yang akan IPO dan dari pilihan itu kita sebaiknya paham emiten yang akan kita beli sahamnya.
1. Kegiatan emiten
Memahami bisnis emiten membuat kita bisa melakukan planning terkait saham IPO yang akan kita beli.
Contoh berikut kegiatan usaha dari BOBA
Dengan melihat apa bisnis dari perusahaan akan membantu kita memperkirakan ke depannya kinerja emiten ini akan seperti apa.
Contoh di atas adalah saham BOBA dan ternyata BOBA sudah mempunyai pelanggan perusahaan terkenal. Dan saat PPKM ini resmi berhenti maka restorana atau mall akan ramai dan kemungkinan kinerja BOBA akan meningkat
2. Penggunaan uang IPO
Memang saat membeli saham IPO ada 2 tipe :
a. Orang yang sekadar gambling saja dan berharap cuan di awal-awal IPO
b. Investor yang memang ingin memiliki saham IPO ini karena kinerjanya yang kemungkinan bagus.
Disini saya akan membahas tentang penggunaan uang yang didapatkan oleh emiten saat melakukan IPO.
Kita bisa mengecek penggunaan uang ini melalui prospektus/ summary prospectus yang ada di halaman IPO emiten
Dari penggunaan dana IPO ini kita bisa melihat secara sekilas terkait direksinya apakah akan menggunakan dana IPO hanya untuk akuisisi aset yang sebenarnya aset itu milik direksi sendiri, digunakan untuk membayar hutang, untuk operasional atau untuk ekspansi.
Jangan sampai uang hasil IPO hanya digunakan untuk membayar hutang secara full atau setengahnya karena logikanya hutang bisa dibayar oleh pendapatan dari bisnisnya.
Dan saat ini ada kabar-kabar bahwa perusahaannya biasa saja bahkan cenderung buruk, tetapi oleh direksi justru di-IPOkan agar direksi mendapat untung dari hasil uang IPO bukan dari bisnis perusahaannya.
3. Kinerja perusahaan
Sebenarnya untuk saham yang baru IPO agak susah untuk mendeteksi kinerjanya karena memang kinerja sebelumnya tidak dipublish secara resmi. Perlu waktu 3 sampai 4 tahun untuk melihat kinerja secara riil.
Namun tidak ada salahnya kita juga mencari tau hal-hal fundamental melalui prospektus yang ada.
Yang bisa diperhatikan pertama bagi pemula di bagian Aset ini adalah
- cash (makin banyak makin bagus)
- piutang usaha (kalo bisa jangan terlalu banyak karena yang namanya piutang usaha ada kemungkinan tidak dibayarkan
- persediaan (persediaan ini agak simalakama karena bisa saja terjual maka dapat cash tetapi kalo tidak terjual ya ambyar)
- total aset sebaiknya semakin banyak
Yang diperhatikan kedua adalah bagian hutang
- sebaiknya hutang semakin sedikit
- kalo hutang jangka panjang lebih banyak dibanding hutang jangka pendek
- sebaiknya perusahaan memiliki kemampuan membayar hutang (artikel lengkap tentang kemampuan perusahaan terhadap hutangnya bisa dibaca disini Belajar Tentang Debt to Equity, Cash Ratio, Quick Ratio Dan Current Ratio
Bagian ketiga yaitu tentang penjualan dan beban
Minimal dalam bagian pendapatan ini yang diperhatikan
- Pendapatan sebaiknya meningkat
- Beban pokok penjualan sebaiknya menurun atau meningkat tetapi peningkatannya lebih sedikit dibanding peningkatan pendapatan.
- Laba per saham atau EPS (kalo bisa meningkat)
Sebenarnya untuk saham IPO dan saham yang sudah lama listing tidak ada perbedaan terkait laporan keuangan yang wajib diperhatikan. Kalian bisa membaca detailnya disini 7 Bagian Laporan Keuangan Yang WAJIB Diperhatikan Oleh Investor PEMULA
Selain melalui prospektus kita juga bisa searching di web tentang perusahaan yang bersangkutan.
Atau kalian bisa mengikuti pembahasan influencer di Stockbit atau Instagram yang spesifik membahas saham IPO. Kalian bisa follow akun IPOhunter2 di Stockbit.
Tambahan :
Kalo kalian membutuhkan rasio-rasio seperti EPS, PBV, PER, ROE, DER kalian harus hitung manual karena di aplikasi RTI belum ada atau datanya belum valid.
4. Prospek dan risiko usaha
Prospek dan risiko ini juga wajib diketahui oleh para investor yang ingin ikut membeli saham ipo.
Dengan melihat kedua hal ini kita bisa membaca sentimen-sentimen apa saja yang bisa membuat kinerja perusahaan menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk.
Contoh emiten batubara jelas memiliki sentimen
- kenaikan atau penurunan harga komoditas batubara
- di Indonesia akan berhubungan dengan cuaca (musim hujan kemungkinan akan menghambat produksi)
- kebijakan pemerintah terkait DMO dan HBA (Harga Batubara Acuan)
- faktor lingkungan pertambangan
- faktor green energy yang dicanangkan oleh dunia
5. Kebijakan dividen
Bagi sebagian besar investor, dividen adalah hal yang sebaiknya wajib dilakukan oleh emiten karena dividen bisa diartikan sebagai bukti riil perusahaan membukukan laba.
Selain itu, dividen bisa dijadikan semacam uang tunggu selama kita hold sahamnya.
Namun di perusahaan yang baru saja IPO biasanya tidak langsung membagikan dividen dan kondisi ini sudah dijelaskan dalam prospektus.
Di atas merupakan salah satu kebijakan dividen yang akan diambil oleh emiten BOBA.
6. Papan emiten
Bagian ini antara penting atau tidak penting tetapi ada baiknya ditulis juga.
BEI membagi saham menjadi 3 papan yaitu papan utama, papan pengembangan dan papan akselerasi
Apa sih bedanya? Sederhananya, perbedaan ketiganya adalah sebagai berikut:
– Papan Utama: untuk emiten berukuran besar dan memiliki rekam jejak yang cukup panjang.
– Papan Pengembangan: untuk perusahaan yang belum bisa masuk ke papan utama. Termasuk juga perusahaan yang memiliki prospek berkembang namun belum menghasilkan keuntungan. Papan pengembangan juga ditujukan untuk perusahaan yang sedang dalam penyehatan.
– Papan Akselerasi: untuk emiten skala kecil dan perusahaan rintisan atau startup supaya bisa mendapat pendanaan dari pasar modal.
Saham akselerasi memiliki aturan khusus pada Auto Rejection, yaitu untuk ARB 10% dan ARA 10%. Jadi harga saham papan akselerasi akan terkena Auto Rejection bila turun hingga 10% atau naik hingga 10%. Sedangkan batas terendah saham akselerasi adalah Rp 1.
Itulah artikel tentang cara membeli saham ipo dan panduan memilih saham ipo agar teman-teman tidak hanya ikut-ikutan tetapi memang sudah mempelajari secara maksimal.
Sumber :