
Melihat sepak terjang Bukalapak sejak IPO sungguh menarik. Kami merangkum beberapa hal yang menarik dari Bukalapak ini yaitu :
1. mencetak sejarah sebagai startup pertama yang IPO
2. mencatat nilai IPO terbesar sepanjang sejarah (Rp 21.9 Triliun)

3. harganya yang turun hingga 73% (harga 15 Maret 2022)
4. perubahan penggunaan dana IPO (Sumber)
5. mundurnya CEO Bukalapak
Kabar menarik kembali datang berembus ke Bukalapak karena adanya informasi dari PT Nilzon Kapital Advisor (Nilzon Capital), perusahaan penasihat investasi dan kekayaan yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menerbitkan analisis terbuka terhadap saham PT Bukalapak.com (BUKA).
Di dalam analisis setebal 48 halaman, Nilzon Capital menyoroti beberapa hal, di antaranya keputusan manajemen mengakuisisi start-up PT Belajar Tumbuh Berbagi (BTB) senilai US$1 miliar, berakhirnya masa lockup dari investor pra-IPO, dan peninjauan terhadap valuasi relatif BUKA.
Teman-teman bisa membaca DISINI untuk analisisnya. Saran saya teman-teman WAJIB membaca semua ya…
Aksi Bukalapak mengakuisisi startup PT Belajar Tumbuh Berbagi (BTB) ini terangkum dalam Laporan Q3 Tahun 2021
John Octavianus, principal advisor Nilzon Capital mengatakan “Kalau kami tidak salah baca dan salah menafsirkan pengungkapan tersebut, akuisisi tersebut senilai US$ 1 miliar. Jumlah ini cukup fantastis dibandingkan kapitalisasi pasar Bukapalak yang saat ini sekitar US$1,93 miliar dan hampir 12 kali lipat dari nilai akuisisi sebagian saham PT Allo Bank Tbk oleh BUKA”



Catatan :
Per 18 Maret 2022, investasi BUKA di Allo Bank senilai Rp 13,55 triliun. Dengan asumsi BUKA tidak membayar premi kepada Mega Corpora untuk perolehan HMETD, keuntungan BUKA di atas kertas di Allo Bank adalah sekitar Rp 12,35 triliun atau +1,029%.
Walopun begitu, pihak Bukalapak sudah membantah dan mengklarifikasi atas kesalahan tersebut dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Sekretaris Perusahaan Bukalapak Perdana A. Saputro menegaskan, akuisisi BTB oleh PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI) dan PT Bina Unggul Kencana (BUK), dua anak usaha perseroan, terjadi pada 4 November 2021. Jumlah saham BTB yang dibeli mencapai 11.340 senilai US$ 1 juta, bukan US$ 1 miliar.



Informasi nilai jual beli saham tersebut tercantum dalam addendum atas perjanjian jual beli saham bersyarat yang ditandatangani oleh pemegang saham BTB, KKI, dan BUK pada 11 Januari 2022. Informasi ini akan di muat lengkap dalam laporan keuangan kuartal IV-2021.
Padahal ada pernyataan seperti di bawah ini oleh auditor
Menurut kami agak lucu juga terkait typo ini karena
1. typo itu biasanya mengetik dengan hurup yang berdekatan bukan angka. Contoh huruf a dan s atau hurup n dan m.
2. typo biasanya cuma 2 huruf saja seperti di poin no 1 tetapi typo disini menulis angka 0 sebanyak 3x untuk membuat USD 1.000.000 menjadi USD 1.000.000.000
3. dalam menerbitkan laporan pastinya dikoreksi beberapa level dan termasuk auditor, tetapi kenapa angka signifikan seperti ini tetap bisa lolos.
PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mengakuisisi startup PT Belajar Tumbuh Berbagi (BTB) pada tanggal 4 November 2021.
Keduanya menandatangani perjanjian jual beli saham senilai US$1 miliar untuk memperoleh 100 persen kepemilikan atau sejumlah 11.340 lembar saham. Berdasarkan keputusan para pemegang saham BTB pada tanggal 5 November 2021, memutuskan untuk menyetujui pengambilalihan seluruh saham.
Ruang lingkup kegiatan BTB adalah menjalankan usaha dalam bidang pendidikan lainnya swasta, aktivitas sosial di dalam panti sosial karya, pendidikan bimbingan belajar dan konseling swasta, aktivitas pengembangan aplikasi perdagangan melalui internet, aktivitas pemrograman komputer lainnya, portal web dan/atau platoform digital dengan tujuan komersial, aktivitas konsultasi bisnis dan broker bisnis dan periklanan.
Berdasarkan penelusuran bisnis, BTB menjalankan situs https://bolu.id/. Situs tersebut memberikan jasa pembelajaran kepada pelanggan. Adapun pembelajaran yang ditawarkan tidak terbatas pada pelajaran sekolah tetapi melingkupi bisnis dan usaha juga.
Sekadar informasi terkait web bolu.id. Nama domain bolu.id dibuat tanggal 20 September 2018 dan menurut analisa Nilzon Capital, startup ini masih MVP atau Minimum Viable Product. Silahkan teman-teman baca analisa lengkapnya DISINI
Hal yang menarik terakhir dari analisa Nilzon Capital adalah berapa harga wajar dari BUKA ini? Kami mengutip langsung dari pdfnya
Dalam membuat perhitungan berikut, kami mempertemukan perkiraan penjualan BUKA tahun 2022 mendatang sebesar Rp 3,08 triliun dengan kelipatan P/S saat ini dari masing–masing tolok ukur penilaian untuk memberikan ruang bagi penilaian yang menguntungkan dan meminimalkan risiko menjadi terlalu pesimis.
Rentang Teratas
Dengan menggunakan kelipatan P/S Sea Limited sebesar 6,83x dan estimasi pasar untuk penjualan FY 2022 sebesar Rp3,08 triliun, kisaran indikatif teratas untuk kapitalisasi pasar BUKA adalah sekitar Rp21,04 triliun, atau Rp204/saham.
Rentang Bawah
Dengan menggunakan rata–rata tertimbang pasar P/S kelipatan 2,85x dan estimasi pasar untuk penjualan TA 2022 sebesar Rp 3,08 triliun, kisaran indikatif bawah untuk kapitalisasi pasar BUKA adalah sekitar Rp 8,77 triliun, atau Rp 85/saham.
Penilaian adalah seni dan tidak boleh dijadikan sebagai satu–satunya pertimbangan Anda dalam mengambil keputusan investasi. Nilzon Capital tidak mengeluarkan rekomendasi saham. Perhitungan apa pun di halaman ini hanya sebagai informasi dan tidak boleh diambil/digunakan sebagai ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual sekuritas apa pun yang disebutkan.
Sudah siap para investor BUKA?
Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di
Sumber :