Artikel di bawah ini akan membahas tentang harga wajar saham BRIS (PT Bank Syariah Indonesia Tbk) tahun 2022 berdasar Laporan Keuangan Q1 2022 yang diawali dengan

1. Sekilas laporan keuangan,

2. Kinerja saham

3. Rasio penting dan

4. Analisa khas InveStory ID

1. Sekilas Laporan Keuangan

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sukses membukukan laba bersih Rp 987,68 miliar pada kuartal I 2022. Jumlah itu meningkat 33,18 persen YoY.

Hingga akhir Maret 2022, BSI mencatatkan penyaluran pembiayaan Rp 177,51 triliun atau tumbuh 11,59 YoY. Perinciannya, sektor konsumer naik 20,73 %; mikro 22,42 persen; dan gadai emas 8,96 persen. Pembiayaan terpantau sehat dengan rasio nonperforming financing (NPF) net sebesar 0,90 persen.

BSI telah menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan sebesar Rp 48,25 triliun atau berkontribusi sekitar 27% dari total portofolio pembiayaan.

Sementara itu, untuk perolehan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp238,53 triliun tumbuh sekitar 16,07% yoy. Pencapaian ini merupakan hasil implementasi keseriusan BSI dalam menggarap dana murah sebagai salah satu strategi yang konsisten dijalankan dalam memacu pertumbuhan.

Di sisi lain tabungan BSI secara keseluruhan mencapai Rp100,73 triliun atau tumbuh 15,48%. Sedangkan tabungan yang paling diminati masyarakat adalah Tabungan Wadiah yakni tabungan yang tidak memberikan bagi hasil maupun biaya administrasi bulanan.

Dari sisi bank, hal ini memberikan efek positif untuk meningkatkan effisiensi beban bagi hasil. Kinerja yang solid dan sehat juga ditunjukan dari pertumbuhan aset sebesar 15,73% secara year on year menjadi Rp 271,29 triliun.

Dari sisi EPS dilaporkan ada kenaikan EPS di periode Q1 2022 sebesar Rp 24 dibanding EPS Q1 2021 sebesar Rp 18 atau mengalami kenaikan sebesar 33.3%.

Adapun rasio kecukupan modal atau cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 150,09%. BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan effisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 75,35%.

2. Kinerja Saham

 

Kenaikan EPS hingga 33% dan masa depan cerah dalam industri perbankan syariah seharusnya menjadi katalis paling yahud untuk BRIS.

Namun sayangnya kinerja saham yang berada di bursa belum cukup untuk mengapresiasi.

Per tahun 2022 harga saham BRIS masih turun kisaran 11%.

Tapi disisi lain ini menjadi peluang besar bagi para growth dan core investing karena mendapatkan saham bank syariah terbesar di Indonesia dengan harga undervalue jika menggunakan peg ratio.

3. Rasio-Rasio Penting

Harga : 1580 (harga penutupan tanggal 28/04/2022)

EPS : 96 (annualized)

Book Value : 632 (annualized)

Harga Wajar : 1168(Graham Number)

MOS : 64%

PER : 16.45

PBV : 2.50

GPM : -%

NPM : 18.33%

ROE : 15.20%

4. Analisa InveStory ID

Jika menggunakan EPS 96 dan Book Value 632 maka harga wajar saham BRIS menurut Graham Number sebesar 1168 berbanding dengan harga sekarang 1580.

Artinya BRIS sudah overvalue

Kesimpulan menggunakan harga Rp 1580 berdasar Laporan Keuangan Full Tahun 2021

Value investing : BRIS tidak cocok sebagai saham value stock.

Growth investing : Melihat pertumbuhan EPS dari tahun 2019 hingga 2022 BRIS bisa saja masuk sebagai growth stock. Hal ini dibuktikan dengan PEG Ratio BRIS hanya 0.11.

Apalai dengan gencarnya manajemen BRIS agar menjadi bank syariah no 10 terbesar di dunia.

Dividen investing : BRIS tidak cocok menjadi dividen stock.

Core investing : Dengan merger 3 bank syariah membuat BRIS bisa menjadi watchlist core stock. Tinggal menunggu dividen yang dibagikan paling tidak 4% per tahun.

Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di

Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar

Sumber :

1. https://investasi.kontan.co.id/

2. https://www.jawapos.com/

(Sudah dibaca 2,498 kali, Yang membaca hari ini 1 orang)
Share:

Yuk share pendapatmu di bawah ini