
Dalam perdagangan hari Selasa 12 Juli 2022, Bank Raya Indonesia Tbk atau AGRO tiba-tiba melesat ARA dan menjadi saham top gainer.
Tentu saja hal ini memunculkan banyak spekulasi penyebabnya dari mulai yang bercandaan yaitu karena adanya OPO Jhonlin Agro Raya hingga langkah induk perusahaan yaitu BBRI.
Kami akan merangkum tentang langkah-langkah AGRO dalam menjalankan bisnisnya.
Kalo terkait kenapa hari ini ARA ya agak susah sih karena kan karena market yang memang tidak bisa diprediksi.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan, Bank Raya Indonesia akan diramu untuk tidak sekadar menjadi bank digital. Lebih dari itu, Bank Raya diharapkan dapat mengintegrasikan proses bisnis, model bisnis, dan mendorong adopsi layanan bank secara digital masyarakat.
Langkah lain juga dilakukan langsung oleh manajemen AGRO yaitu meluncurkan fitur Raya Digital Saving di SuperApp BRImo milik induknya itu. Lewat sinergi itu, pembukaan tabungan Bank Raya sudah bisa dilakukan melalui aplikasi tersebut dengan mudah.
Hingga akhir tahun, Bank Raya menargetkan bisa mencatat jumlah rekening hingga 1 juta. Per Juni 2022, total jumlah rekening Bank Raya baru mencapai sekitar 713.000. Bank Raya membidik para pekerja informal menjadi nasabah baru Bank Raya.
Bank Raya saat ini fokus melakukan penjualan digital saving dan digital lending melalui digital marketing, community branch, dan memanfaatkan ekosistem BRI Group dan Fintech.
Membahas terkait ekosistem, Bank Raya memiliki keunggulan dibanding bank-bank digital lain. Perseroan bisa lebih cepat mengeksekusi potensi dari ekosistem matang yang sudah dimiliki oleh induknya.
Saat ini, sekitar 70% ekosistem yang dikelola Bank Raya masih merupakan ekosistem induknya. Namun, ke depan, bank digital ini tetap juga akan menjajal ekosistem di luar grupnya.
Dari sisi teknologi AGRO terus mengupayakan yang terbaik yang dibuktikan dengan mengalokasikan sebanyak 20 persen dari capital expenditure (Capex) untuk memperkuat infrastruktur dan keamanan digital pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Bank Raya Ajeng Putri Hapsari menyampaikan belanja modal itu khususnya digunakan untuk memperkuat infrastruktur teknologi informasi (IT).
Adapun pada 5 tahun mendatang, Ajeng memperkirakan belanja modal AGRO untuk memperkuat infrastruktur teknologi dan keamanan digital diprediksi akan mengalami peningkatan.
AGRO juga memiliki calon mesin uang baru yaitu Pinang Paylater yang diluncurkan pada 8 Oktober 2021 lalu. Hingga posisi terakhir, total disbursement digital loan Pinang Paylater sebesar Rp245 miliar dengan jumlah number of accounts (NoA) kurang lebih 6.000 Agen BRILink.
Bank Raya memperoleh fee based income dari transaksi Pinang Paylater.
Pengajuan Pinang Paylater oleh Agen BRILink, diharap memenuhi kebutuhan transaksi agen maupun kebutuhan peningkatan modal kerja agen BRILink. Fasilitas produk dana talangan Agen BRILink atau Pinang Paylater merupakan pembiayaan bertenor pendek yaitu lima hari, 14 hari, dan 30 hari dengan maksimal plafon Rp25 juta.
Manajemen Bank Raya Indonesia optimistis kerja sama dengan BRI akan berkontribusi bagi para Agen BRILink, salah satu pelaku gig economy sebagai salah satu pilar pertumbuhan pemulihan ekonomi di Indonesia. ”Selain itu, gig economy worker perwujudan UMKM baru yang penyaluran kredit dilakukan secara digital berbasis data,” ucap Kaspar.
Untuk kinerja fundamental AGRO menggunakan LK Q1 2022 sebagai berikut
Harga : 785 (harga tanggal 13/07/2022)
EPS : 8 (annualized)
Book Value : 108 (annualized)
Harga Wajar : 139 (Graham Number)
MOS : -%
PEG Ratio :
PER : 93.57
PBV : 7.24
GPM : –
NPM : 15.29%
ROE : 7.76%
4. Kesimpulan
Jika menggunakan EPS 8 dan Book Value 108 maka harga wajar saham AGRO menurut Graham Number sebesar 139 berbanding dengan harga sekarang 785.
Artinya AGRO sudah sangat overvalue
Value : Tidak
Growth : Tidak
Core : Tidak
Apakah hari ini boleh masuk? Saya sarankan sih kalo untuk investasi jangan karena maish ada saham lain yang bisa membuat kita jauh lebih nyaman saat hold.
Dapatkan analisa saham GRATIS Via Telegram di
Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?
Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar
Sumber :
2. https://finansial.bisnis.com/
3. https://keuangan.kontan.co.id/
4. https://reliancesekuritas.com/
5. https://finansial.bisnis.com/