Artikel di bawah ini akan membahas tentang harga wajar saham ABMM (PT ABM Investama Tbk) tahun 2022 berdasar Laporan Keuangan Full Year 2021 yang diawali dengan

  • berita,
  • sekilas laporan keuangan,
  • kinerja saham
  • rasio penting dan
  • analisa khas InveStory ID

1. Berita

Harga komoditas batubara masih stabil indehoy berada di level tinggi di atas USD 200 sehingga perusahaan batubara seperti ABMM optimistis berdampak baik bagi kinerja keuangan dan kinerja operasional ABMM.

Direktur ABMM, Adrian Erlangga menuturkan bahwa saat ini ABMM sudah menjumpai permintaan untuk menaikkan volume pengupasan lapisan tanah penutup alias overburden removal (OB) dari pihak klien. Tidak hanya itu, ABMM juga banyak menjumpai tawaran kontrak baru. “Namun keterbatasan alat berat menyebabkan kami fokus untuk meningkatkan volume di pelanggan kami dahulu. Akibatnya tawaran kontrak kontrak baru tidak dapat kami penuhi,” imbuh Adrian.

Oleh karena itu, PT ABM Investama Tbk ingin menambah kapasitas kinerja operasional dengan berencana membeli sejumlah unit armada alat berat baru. Sebagai gambaran saja belanja modal ABMM yang biasa dialokasikan untuk kebutuhan dasar seperti perawatan sekitar US$ 75 juta. Alhasil, jika digabungkan dengan capex yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis pada tahun ini, capex ABMM diproyeksikan di atas US$ 175 juta.

Di sepanjang 2022, ABMM menargetkan volume dan penjualan batubara minimal 14 juta ton dan volume overburden removal (OB) tumbuh minimal 25% dibandingkan realisasi 2021.

2. Sekilas Laporan Keuangan

ABMM sudah merilis laporan keuangannya dengan hasil yang sangat memuaskan. Betapa tidak, di tahun 2020 ABMM mencatat laba bersih sebesar minus USD 0.01295 dan di tahun 2021 ini ABMM mencatatkan laba bersih per saham sebesar USD 0.05376 atau terbaik jika dilihat dari tahun 2018.

Tahun 2021 ini, ABMM mencatatkan pendapatan dari kontrak pelanggan sebesar USD 1.02 Miliar atau naik sebesar 68% jika dibanding tahun 2020 yang mencatat pendapatan sebesar USD 606 Juta.

Kenaikan pendapatan ini diikuti dengan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 29% sehingga ABMM mencatatkan laba kotor sebesar USD 366.3 Juta atau mengalami kenaikan sebesar 260%.

Untuk laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 148 Juta berbanding minus USD 35Juta di tahun 2020.

Dari sisi aset perusahaan juga mengalami peningkatan karena di tahun 2020 aset ABMM sebesar USD 827 Juta dan per Desember 2021 menjadi USD 1.036 Miliar atau naik 25%.

Hebatnya adalah hutangnya naik tetapi hanya sekitar 2%.

3. Kinerja Saham

Kenaikan EPS yang luar biasa ternyata juga diimbangi dengan kenaikan harga sahamnya yang bahkan menyentuh 1 bagger.

Tanggal 05 April 2021 harga ABMM masih di rentang 790 dan sideways beberapa bulan sebelum mulai terbang ke harga Rp 1850 per tanggal 04 April 2022.

Jika sudah naik tinggi seperti ini pasti akan banyak yang bertanya “apa dengan harga saat ini masih bisa masuk?”

Menurut saya sah-sah saja asal kita bisa lihat momentumnya karena ABMM ini adalah saham siklikal. Teman-teman bisa membaca detail tentang pertanyaan di atas di artikel ini Harganya Sudah Terbang Tinggi, Apa Sekarang Masih Bisa Ikut Beli?.

Kemudian pasti akan ada pertanyaan lanjutan “Trus kalo ternyata sekarang harganya pucuk gimana?”

Saya juga ada artikel yang membahas tentang ini Beli Saham Di Harga PUCUK? Why Not (Beserta Contoh Kasus Sahamnya)

4. Rasio-Rasio Penting

Harga : 1850 (harga penutupan tanggal 04/04/2022)

EPS : 0.05376/752 (annualized)

Book Value : 1758 (annualized)

Harga Wajar : 5454 (Graham Number)

MOS : 66%

PER : 2.41

PBV : 1.03

GPM : 35.85

NPM : 14.48

ROE : 42.81

5. Analisa InveStory ID

Jika menggunakan EPS 752 dan Book Value 1758 maka harga wajar saham ABMM menurut Graham Number sebesar 5454 berbanding dengan harga sekarang 1850.

Artinya ABMM masih undervalue

Kesimpulan menggunakan harga Rp 1850 berdasar Laporan Keuangan Full Tahun 2021

Value investing : ABMM cocok sebagai saham value stock

Growth investing : ABMM tidak cocok dijadikan saham growth investing karena bisnis utamanya adalah komoditas. Perusahaan komoditas labanya akan naik turun seiring naik turunnya harga komoditasnya.

Dividen investing : ABMM tidak cocok dijadikan saham dividen investing.

Core investing : ABMM tidak cocok menjadi core stock.

Mau Konsultasi Saham Online Dengan GRATIS?

Temukan Saham Fundamental Bagus, Undervalue dan Di Bawah Rp 1000/ lembar

Belajar Langsung Analisa Value Investing GRATIS Via Telegram di

Follow Instagram InveStory ID untuk hiburan bursa saham

Sumber :

1. http://lembarsaham.com/

2. https://newssetup.kontan.co.id/

3. https://newssetup.kontan.co.id/

(Sudah dibaca 1,507 kali, Yang membaca hari ini 1 orang)
Share:

Yuk share pendapatmu di bawah ini